Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2016, 12:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Tidak semua gejala diabetes ditunjukkan dengan rasa haus dan keinginan berkemih tanpa henti, atau mati rasa di tangan atau kaki. Ada gejala-gejala lainnya yang tidak begitu kentara yang mungkin menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dengan kadar gula darah Anda.

Mengetahui gejala-gejala tersembunyi ini sangat penting supaya jika memang kadar gula Anda di atas normal, Anda bisa segera mengambil tindakan seperti mulai mengurangi gula, meningkatkan aktivitas fisik dan memeriksakan diri ke dokter.

 

1. Anda telah melihat perubahan kulit yang tidak menyenangkan

Noda gelap di lipatan kulit, biasanya di bagian belakang leher, siku, atau buku-buku jari, seringkali merupakan tanda peringatan awal dari melonjaknya kadar gula darah. Namun, genetika atau kondisi hormonal juga dapat menyebabkan gangguan kulit yang mirip, yang disebut acanthosis nigricans.

"Ketika saya melihat adanya noda kehitaman pada kulit pasien, hal pertama yang saya lakukan adalah meminta mereka melakukan tes gula darah," kata Sanjiv Saini, MD, dermatolog di Edgewater, Maryland.

"Kadar insulin tinggi mendorong pertumbuhan sel-sel kulit dan produksi melanin. Inilah yang membuat kulit berbercak."

Menurunkan berat badan, sedikitnya 4-5 kilogram akan membuat kadar gula darah cenderung lebih rendah dan membantu melenyapkan bercak hitam tersebut. Jika tidak, katanya dokter kulit dapat mengobatinya dengan terapi laser atau topikal retina A.

 

2. Penglihatan menjadi kabur atau meningkat tajam

"Anda mungkin sering mendengar bahwa pandangan kabur adalah salah satu gejala diabetes. Pada kenyataannya, gejala diabetes dapat mengubah pandangan Anda menjadi lebih baik atau lebih buruk," kata Howard Baum, MD, asisten profesor kedokteran di divisi diabetes Vanderbilt University.

"Ada banyak pasien yang penglihatannya jadi membaik ketika gula darah mereka meningkat, setelah mulai menjalani pengobatan diabetes, mereka membutuhkan kacamata lagi."

Apa yang menyebabkan hal tersebut? Diabetes menyebabkan kadar cairan dalam tubuh bergeser, termasuk cairan di dalam mata Anda. Inilah yang membuat ketajaman penglihatan menjadi tidak menentu.

 

3. Gatal tak henti-hentinya

Diabetes mengganggu sirkulasi darah, yang dapat menyebabkan kulit kering dan gatal. "Beberapa pasien yang baru didiagnosis diabetes menyebutkan bahwa mereka mengalami gatal-gatal yang ekstrim pada tangan dan kaki. Jadi, jika muncul gejala seperti ini, dokter harus memertimbangkan hubungannya dengan gejala diabetes lainnya," kata Baum.

Jika menggunakan pelembab tidak menolong mengurangi gatal, sebaiknya Anda menemui dokter Anda lagi.

 

4. Pendengaran berkurang

Jika Anda menemukan diri Anda menyalakan TV dengan volume sangat besar atau tidak bisa mengikuti percakapan tanpa meminta orang lain untuk mengulangi apa yang barusan mereka katakan, beritahu dokter bahwa Anda perlu tes gula darah.

Satu studi yang dilakukan oleh National Institute of Health mengatakan, gangguan pendengaran bisa menjadi gejala awal diabetes. Orang dengan kadar gula darah tinggi yang belum memenuhi kriteria diabetes, 30 persenlebih mungkin untuk memiliki kerusakan pendengaran dibandingkan mereka yang memiliki kadar glukosa normal.

Para peneliti percaya bahwa diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf telinga bagian dalam, yang menyebabkan ketajaman pendengaran jadi jauh berkurang.

 

5. Anda mendengkur seperti gergaji

"Sekitar setengah dari penderita diabetes tipe-2 memiliki gangguan napas saat mereka tidur," kata Osama Hamdy, MD, direktur manajemen diabetes di Joslin Diabetes Center di Boston.

Jadi jika Anda mendapati diri Anda mendengkur keras, termasuk saat tidur siang, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan kadar gula darah.

Satu penelitian di Kanada menunjukkan bahwa 23 persen pasien apnea (gangguan tidur obstruktif ringan atau sedang), mendapati diri mereka menderita diabetes dalam waktu 5 ½ tahun setelah diagnosis apnea ditegakkan.

Hubungan antara keduanya tidak sepenuhnya bisa dipahami, tapi ada satu benang merah yang perlu diperhatikan yaitu, pasien dengan gangguan napas saat tidur cenderung untuk melepaskan hormon stres dan hormon stres ini dapat meningkatkan kadar gula darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau