Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2016, 20:47 WIB

KOMPAS.com - Menurut WHO, terdapat 8-12% pasangan dalam masa reproduktif yang alami masalah infertilitas di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia, masalah kesuburan ini terjadi pada sekitar 12-15 % pasangan suami istri usia produktif.

Masalah infertilitas bisa mengganggu kesehatan mental dan emosi seseorang, terutama bagi pasutri yang sangat berharap memiliki anak. Untuk membantu mewujudkan impian para orang tua, maka hadirlah beberapa jalan alternatif yang bisa dipilih untuk membantu Anda mendapatkan seorang keturunan.

Namun, pemilihan metode yang digunakan biasanya akan disesuaikan dengan faktor penyebab dari masalah infertilitas yang dialami pasutri itu sendiri. Berikut ini 5 metode yang biasa dilakukan agar bisa hamil:

 

Metode #1 Obat kesuburan
Metode ini dilakukan dengan cara disuntik atau ditelan dalam bentuk pil. Obat akan bantu melepaskan hormon yang memicu ovulasi untuk meningkatkan produksi sel telur, dan membuat rahim lebih mudah menerima implementasi embrio.

Karena diberikan dalam bentuk pil (lebih mudah dilakukan) dan harganya lebih murah, maka metode ini merupakan salah satu pilihan pertama dalam daftar pengobatan kesuburan.

Efek samping: kembung, pusing, hot flashes, dan mual. Untuk obat kesuburan versi suntikan, efek sampingnya lebih buruk, seperti risiko memiliki anak kembar, kelahiran prematur, dan terbentuknya kista ovarium yang besar.

Metode ini untuk: Perempuan yang tidak berovulasi secara teratur, atau memiliki pasangan dengan kualitas sperma yang buruk. Hindari metode ini juga Anda memiliki saluran tuba falopi yang rusak atau tertutup.

Tingkat kesuksesan: 40-45% perempuan dapat hamil usai yang mengonsumsi obat kesuburan dan berovulasi.

 

Metode #2 Inseminasi buatan atau artificial insemination.
Atau lebih dikenal dengan istilah IUI (Intrauterine insemination). Metode ini dilakukan dengan cara memasukan sperma pasangan yang sudah dicuci ke dalam rahim lewat bantuan kateter.

Jika Anda memilih untuk melakukan metode ini, biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat kesuburan juga, ini dilakukan untuk meningkatkan kesempatan fertilisasi.

Efek samping: Bisa sebabkan kehamilan kembar dan efek samping seperti obat kesuburan.

Metode ini untuk: Anda yang memiliki suami dengan kualitas, jumlah, serta gerak sperma yang buruk. Metode ini juga diperuntukan bagi perempuan yang memiliki alergi terhadap sperma pasangangannya.

Tingkat kesuksesan: Tergantung umur si ibu dan kualitas dari sperma pasangan. Secara umum, ada 15-20% kesempatan pembuahan tiap siklus, dengan 60-70% kesempatan hamil setelah 6 siklus.

 

Metode #3 In Vitro Fertilization (IVF)
Prosesnya dilakukan secara bertahap(disebut siklus), dimana sel telur Anda akan diekstrak dan fertilisasi dengan sperma pasangan di dalam lab. Ketika embrio berkembang, satu atau dua akan ditanamkan ke dalam rahim Anda dan sisanya akan disimpan.

Metode ini akan menguras biaya dan fisik, dan membutuhkan aturan pengonsumsian obat kesuburan yang ketat setiap kali ingin memulai siklus.

Metode ini untuk: Perempuan dengan usia tua, atau memiliki saluran tuba falopi rusak atau tertutup. Ini juga ditujukan untuk perempuan yang memiliki pasangan dengan kualitas sperma yang buruk. Atau bagi pasutri dengan masalah fertilitas yang tidak bisa dijelaskan.

Tingkat kesuksesan: Tergantung usia. Kesempatan hamil 41% untuk wanita berusia di bawah 35 tahun, 32% untuk yang berusia 35-37 tahun, dan 23% untuk yang berusia 38-40 tahun.

 

Metode #4 Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI)
Ahli embriologi akan menyeleksi satu sperma terbaik dan sehat dari air mani pasangang, lalu disuntikan langsung ke dalam sel telur dengan menggunakan jarum mikroskopis. Ketika embrio terbentuk, maka bakal janin akan dipindahkan ke dalam rahim si ibu lewat proses IVF.

Metode ini akan memberikan kesempatan pria yang memiliki jumlah sperma yang sangat rendah untuk tetap bisa menjadi ayah biologis untuk anaknya. Tapi metode ini memerlukan biaya yang sangat besar, plus obat-obat yang dibutuhkan untuk IVF juga memberikan beberapa efek samping.

Metode ini untuk: Pasangan dimana sang suami meiliki jumlah sperma yang sangat rendah, atau kualitas spermanya buruk.

Tingkat kesuksesan: Sekitar 35% yang menjalani ICSI dengan IVF akan mendapatkan kehamilan.

 

Metode #5 Operasi Alat Reproduksi
Tindakan operasi yang bertujuan untuk membetulkan ketidaknormalan anatomi tubuh, seperti menghilangkan jaring parut atau membersihkan sumbatan baik di organ reproduksi Anda atau suami.

Tak hanya mampu menekan segala sakit dan ketidaknyamannya yang ditimbulkan dari penyakit, metode ini juga akan meningkatkan kesempatan Anda memiliki momongan.Tapi metode ini memiliki risiko lebih tinggi, biaya yang mahal dan waktu penyembuhan yang lebih lama.

Metode ini untuk: Pasangan yang sudah didiagnosa menderita penyakit atau ketidaknormalan dalam organ reproduksi mereka, seperti endometriosis.

Tingkat kesuksesan: Tergantung pada kondisi penyakit yang diderita dan usia pasangan. Dalam sebuah studi, perempuan yang menjalani laparoskopi untuk endometriosis, memiliki kesempatan untuk hamil dua kali lipat ketimbang mereka yang tidak melakukan prosedur laparoskopi. (AA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau