Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2016, 21:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini Human Papillomavius (HPV) lebih dikenal sebagai virus yang menyebabkan kanker serviks pada wanita. Virus tersebut umumnya menular melalui hubungan seksual.

Namun, HPV ternyata juga bisa menyebabkan kanker anal (anus atau dubur). Prof. Dr.dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, mengungkapkan, kasus kanker anal mulai banyak ditemui pada pria yang melakukan hubungan seksual sesama jenis.

"Kanker anal ini mulai jadi perhatian, karena di luar negeri kasusnya tinggi sekali pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Di Indonesia, saat ini sedang kita kumpulkan datanya di Cipto (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo)," kata Samsuridjal di Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Dokter yang bergabung dengan Indonesian Working Group on HPV ini mengatakan, saat ini tak hanya wanita yang bisa deteksi dini kanker serviks. Pada pria juga mulai dilakukan pemeriksaan anal untuk mengetahui apakah positif HPV.

Sebab, 80 persen infeksi HPV bisa menimbulkan kanker anal. "Kalau ada (HPV), setiap tahun pasien akan diikuti, jadi bisa lebih cepat ditangani," jelas Samsuridjal.

Tanda-tanda seseorang terkena kanker anal, antara lain, anus terasa sakit, pendarahan dari anus atau rektum, anal terasa gatal, hingga muncul benjolan di lubang anus. Jika tidak segera diatasi, kanker anal juga bisa menyebar ke organ tubuh lainnya.

Untuk mencegah kanker ini, vaksinasi HPV adalah cara yang paling ampuh. Vaksin HPV bisa diberikan kepada pria maupun wanita sejak usia 10 tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau