KOMPAS.com - Baru-baru ini, ada seorang pria di Texas didiagnosa menderita sakit, karena terkontaminasi bakteri pemakan daging. Akibatnya, hampir seluruh kakinya harus diamputasi, demikian menurut laporan ABC News.
"Umumnya, ketika seseorang mengatakan 'bakteri pemakan daging,' mereka mengacu pada suatu kondisi yang disebut necrotizing fascitiis," kata Sejal Shah, MD, seorang dokter ahli kulit dan kosmetik di New York City.
"Ini adalah infeksi bakteri yang agresif dan menyebar sangat cepat, serta menyebabkan kematian jaringan."
Anda tak perlu panik. Kenyataannya adalah, bakteri pemakan daging tidak harus menjadi ancaman jika Anda berhati-hati dan mempersenjatai diri dengan info ini agar tetap aman.
1. Kasusnya langka, tetapi bakteri yang menyebabkannya tidak
Necrotizing fasciitis dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri, termasuk strain spesifik streptococcus, staphylococcus, dan E. coli. Tidak semua bakteri ini biasa kontak dengan manusia.
Penyakit yang disebabkan oleh mereka cukup langka karena sistem kekebalan tubuh kita akan melawan segala bentuk infeksi, mulai dari flu biasa hingga infeksi yang lebih serius.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention), penyakit yang disebabkan bakteri pemakan daging, lebih umum terjadi pada orang yang memiliki kondisi kronis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti kanker atau diabetes.
2. Luka kecil dapat meningkatkan risiko Anda
Misalnya gigitan nyamuk atau dari sandal yang terkotaminasi. Bakteri masuk ke tubuh melalui luka terbuka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.