KOMPAS.com - Batuk dan pilek merupakan penyakit langganan pada anak. Di musim penghujan seperti sekarang, waspada serangan penyakit yang juga disebut common cold ini.
Salah satu alasan mengapa anak berusia kurang lima tahun gampang sakit batuk pilek adalah karena sistem kekebalan tubuh mereka belum matang sempurna.
Selain itu, ada lebih dari 200 virus berbeda yang bisa menyebabkan batuk pilek, dan sistem kekebalan tubuh anak hanya mampu membangun imunitas pada satu jenis virus pada satu waktu.
Menurut para ahli, anak usia balita bisa terkena sakit batuk pilek 6-10 kali dalam setahun. Pada keluarga yang memiliki anak usia sekolah atau dititipkan di daycare, jumlah sakitnya bisa mencapai 12 kali setahun!
Berbeda dengan usia bayi, semakin bertambah usianya, makin gemar anak mengeksplorasi lingkungannya dan juga memegang berbagai hal. Tak heran bila ia juga mudah terpapar virus di tangannya. Belum lagi jika si kecil senang memasukkan tangannya ke mulut atau mengucek mata. Virus tadi pun gampang berpindah.
Gejala yang menandai common cold pada anak diantaranya bersin-bersin, hidung tersumbat, pusing, badan pegal, sakit saat menalan, dan anak tampak lesu.
Tidak ada obat-obatan yang bisa membuat virus pergi lebih cepat, tetapi kita bisa membantu anak merasa lebih nyaman dan mencegah infeksi bertambah parah. Caranya adalah dengan memperbanyak istirahat dan cukup cairan.
Pastikan anak mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Tambahkan suplemen vitamin dan susu untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Para dokter anak yang tergabung dalam American Academy of Pediatrics menyarankan agar orangtua tidak memberikan obat batuk dan pilek yang dijual bebas karena obat-obatan tersebut kurang efektif untuk anak berusia kurang dari 6 tahun.
Bila anak tampak rewel dan kurang nyaman, berikan anak obat golongan parasetamol atau ibuprofen dengan dosis yang tepat sesuai usia dan berat badannya. Periksakan anak ke dokter jika gejalanya tampak memburuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.