Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2016, 21:59 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat sedang asyik makan ubi, barangkali Anda pernah diingatkan teman yang berkata, "awas nanti kentut!".

Kalimat tersebut memang ada benarnya. Makan ubi jalar seperti ubi ungu, ubi putih, dan ubi kuning, memang bisa memicu kentut atau flatulensi.

Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS menjelaskan, ubi jalar merupakan karbohidrat kompleks dan juga tinggi serat. Ubi tak mudah dicerna, sehingga dalam usus terjadi fermentasi oleh bakteri yang memicu gas, dan terjadilah kentut.

"Menimbulkan gas karena adanya yang berfermentasi tadi. Tapi, itu bersifat sensitif terhadap orang per orang. Tidak bisa disamaratakan kalau habis makan ubi langsung kentut," kata Ali di Jakarta, Senin (3/10/2016).

Selain itu, juga tergantung seberapa banyak konsumsi ubi jalar dan bagaimana proses masaknya. Biasanya, ubi jalar dimakan dengan hanya direbus.

Menurut Ali, semakin diolah, ubi tak memicu gas lebih banyak. Lalu, apakah makan ubi jalar juga menyebabkan aroma buangan gas menjadi lebih berbau? Menurut Ali tidak demikian.

Jadi, konsumsi ubi jalar tak selalu memicu buang gas. Ubi jalar bahkan bermanfaat bagi kesehatan.

Ubi ungu misalnya, mengandung antioksidan, bernama antosianin untuk anti-inflamasi dan antikanker. Antosianin juga mendukung keseimbangan bakteri baik, sehingga menyehatkan pencernaan dan pada akhirnya meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau