Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2016, 21:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Banyak orang yang tidak sadar telah terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV). Umumnya memang tidak ada gejala awal ketika virus baru masuk ke dalam tubuh karena masa inkubasi virus rata-rata mencapai 5-10 tahun.

Gejala terinfeksi HIV bisa saja baru terasa 10 tahun kemudian. Saat itu pun pasien sudah terkena AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) akibat infeksi HIV.

"Biasanya ada gejala yang paling sering muncul tapi enggak berat, yaitu sering flu," ujar Konselor HIV/AIDS di RSUD Provinsi Kepulauan Riau, dr Dwinita Vivianti, SpPD saat ditemui di Tanjungpinang beberapa waktu lalu.

Serangan flu mungkin tidak jelas apakah sebagai gejala HIV/AIDS, alergi, atau sakit biasa. Flu yang perlu dicurigai gejala HIV/AIDS adalah jika sebelumnya jarang terkena flu, tapi tiba-tiba sering flu, atau pun sebelumnya pernah melakukan hubungan seks berisiko, atau menjadi pengguna jarum suntik bergantian.

Dokter yang akrab disapa Vivi itu memaparkan, pada dasarnya dalam penyakit HIV/AIDS dikenal adanya gejala mayor dan minor. Gejala mayor antara lain, batuk kronis lebih dari tiga bulan, diare kronis lebih dari 6 bulan, demam terus menerus.

"Dalam satu bulan, berat badan bisa turun 10 persen dari berat badan awal," terang Vivi.

Adapun gejala minor antara lain, sariawan di mulut yang tak kunjung sembuh, penyakit kulit yang tak sembuh-sembuh meski sudah diberikan obat oleh dokter, muncul kotoran putih di mulut, bahkan sarkoma kaposi atau muncul biru-biru yang menonjol di kulit.

Pasien juga jadi mudah lelah yang bekepanjangan karena kadar hemoglobin turun. "Semua itu terjadi karena daya tahan tubuhnya turun semua akibat ada virus," katanya.

Gejala terinfeksi HIV yang muncul pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada daya tahan tubuh. Gejala tersebut bisa saja mulai terasa jelas puluhan tahun kemudian.

Untuk menurunkan kasus penularan HIV, Vivi mengimbau masyarakat untuk menghindari risiko penularan HIV. Jika telah menjadi kelompok yamg berisiko tertular HIV, sebaiknya segera tes HIV, meskipun saat itu masih merasa sehat. Lebih cepat ditangani, penyakit akan lebih ringan dibanding baru diketahui setelah terkena AIDS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com