Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2016, 13:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidur merupakan kebutuhan setiap manusia. Tidur pun harus berkualitas agar menyehatkan, bukan malah sebaliknya. Seperti apa tidur yang menyehatkan?

Dokter dari Klinik Gangguan Tidur di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, dr. Astuti Sp.S (K) menjelaskan, orang dewasa normalnya tidur selama 7-8 sehari. Selama waktu tidur tersebut, akan terjadi 5 tahap siklus tidur.

Tahap pertama, yaitu waktu memulai tidur karena sudah mengantuk. Pada tahap ini, seseorang belum benar-benar tertidur, tetapi masih sedikit sadar. Tak lebih dari 15 menit, orang tersebut akan tertidur atau memasuki siklus tidur tahap dua.

"Pada tahap dua, tekanan darah mulai menurun, detak jantung mulai pelan," kata Astuti.

Pada tahap dua terjadi rileksasi dan otak juga istirahat dari pekerjaan yang sulit. Kemudian, memasuki tahap tiga dan empat, seseorang akan semakin pulas tidurnya.

Tahap ketiga adalah fase nonrapid eye movement (NREM), di mana tubuh akan memperbaiki sel-sel yang rusak setelah seharian beraktivitas. Pada tahap empat ini, tekanan darah dan suhu tubuh pun masih menurun. Mimpi biasanya muncul pada kedua tahap ini.

"Makanya kalau terbangun pada fase ini, badan masih belum fresh, masih mengantuk, pusing," lanjut Astuti.

Tahap terakhir adalah rapid eye movement (REM). Pada tahap ini mimpi seseorang akan utuh. Secara perlahan, detak jantung dan tekanan darah kembali meningkat. Seseorang pun sudah siap terbangun setelah melewati lima siklus tidur tersebut.

"Kalau tahapan tersebut terpenuhi, bangunnya akan segar," kata Astuti.

Waktu tidur pun mengikuti jam biologis atau ritme sikardian tubuh di mana pada malam hari ritme sikardian menurun atau tandanya istirahat dan pagi hari sudah siap kembali memulai aktivitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau