Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/01/2017, 20:03 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes mellitus, atau biasa disebut diabetes, adalah penyakit di mana tubuh tidak mampu membuat cukup insulin atau tidak dapat menggunakan jumlah normal insulin dengan benar. Insulin adalah hormon yang mengatur jumlah gula dalam darah Anda.

Tingkat gula darah yang tinggi dapat menyebabkan masalah di banyak bagian tubuh Anda. Atau, dengan kata lain, diabetes berpotensi menimbulkan komplikasi terhadap organ-organ penting tubuh, seperti yang dialami salah satu personel grup vokal Project Pop, Muhammad Fachroni alias Oon.

Berikut tiga komplikasi diabetes yang paling banyak terjadi dan patut untuk diwaspadai.

1. Pada liver

Menurut Gillian Booth, MD, MSc, dari Rumah Sakit Saint Michael di Toronto, dalam sebuah studi berbasis populasi, penderita diabetes diketahui memiliki risiko dua kali lipat untuk menderita sirosis, gagal atau transplantasi liver dibandingkan dengan non-penderita diabetes. Jelas, ini adalah temuan penting yang harus ditanggapi dengan serius.

Resistensi insulin (sindrom X) adalah faktor pendorong berkembangnya risiko fatty liver (perlemakan hati). Resistensi insulin merupakan cikal bakal diabetes tipe 2.

Setiap kali Anda makan karbohidrat, tubuh akan mencerna dan mengubahnya menjadi glukosa.

Glukosa tidak banyak digunakan di dalam aliran darah. Anda membutuhkannya di dalam sel sebagai salah satu sumber energi. Tugas insulin adalah mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel-sel Anda.

Orang dengan resistensi insulin kehilangan kemampuan untuk melakukan hal itu. Karena tubuh mereka tidak dapat menggunakan karbohidrat secara efisien untuk energi, akhirnya karbohidrat dikonversi menjadi lemak.

Sebagian besar penderita diabetes memiliki hati berlemak. Anda tidak perlu mengalami kelebihan berat badan untuk memiliki hati berlemak. Kondisi ini sangat umum pada orang yang ramping, namun dengam tingkat gula darah tinggi atau menderita resistensi insulin.

Para penulis studi ini merekomendasikan pasien diabetes rutin melakukan tes darah dan USG untuk memeriksa kesehatan hati mereka setiap tahun.

Tes darah akan memeriksa kadar enzim di dalam hati dan USG akan memeriksa keberadaan akumulasi lemak. CT scan dan biopsi hati mungkin diperlukan dalam kasus-kasus penyakit hati tingkat lanjut.

2. Pada jantung dan pembuluh darah

Penderita diabetes memiliki risiko dua kali lipat menderita penyakit jantung atau stroke. Orang dengan diabetes juga cenderung untuk mendapat penyakit jantung atau stroke pada usia lebih awal dibanding orang lain yang tidak menderita diabetes.

Selain itu, serangan jantung pada orang dengan diabetes lebih berisiko mengakibatkan kematian.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau