Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2017, 12:01 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber time.com

KOMPAS.com - Pencipta diet alkali, diet favorit selebriti seperti Kate Hudson dan Jennifer Anniston kembali jadi bahan pembicaraan. Kali ini Robert Young menghadapi tuntutan penjara karena praktik medis tanpa ijin.

Ia pun dituduh menipu pasien kanker stadium akhir dengan mengobati mereka memakai infus baking soda, bukannya pengobatan medis konvensional.

Salah satu penulis buku The pH Miracle pada 2010 mengklaim penyakit di tubuh manusia disebabkan oleh keasaman dalam darah.

Teori itu menginspirasi serangkaian diet tinggi alkali dan pembersihan yang ditujukan menyeimbangkan kadar pH dengan makan lebih sedikit makanan yang dimetabolisasi menjadi senyawa asam dalam tubuh dan makan lebih banyak makanan yang dicerna menjadi senyawa basa.

Di 2013 Victoria Beckham mengunggah di media sosial foto buku masak diet alkali yang mendatangkan minat pada pola makan itu.

Selebriti seperti Jennifer Anniston, Gwyneth Paltrow, Kristen Dunst dan Kelly Ripa pun menyuarakan dukungan terhadap diet alkali tersebut.

Kate Hudson juga menyebut diet itu dalam bukunya Pretty Happy : Healthy Ways to Love Your Body.

Bahkan ada botol air minum alkali, produk dengan klaim kesehatan tak terbukti yang dipromosikan oleh supermodel Miranda Kerr.

Namun di 2016 Young dihukum karena praktik medis tanpa ijin, hukuman yang membawanya pada kurungan penjara sampai tiga tahun delapan bulan.

Juri menemukan jalan buntu pada beberapa tuntutan lain terhadap dirinya, termasuk menipu pasien.

Penuntut berargumen Young membuat pasien stadium akhir kanker percaya dirinya dapat mengobati penyakitnya dengan pengobatan baking soda, untuk membuang asam berbahaya dari tubuh. Dikabarkan Young akan diadili lagi untuk penipuan dan tuntutan-tuntutan lain.

Young menggembar-gemborkan dirinya sebagai dokter dan ahli naturopati selama bertahun-tahun, tetapi doktor gizi yang dimilikinya berasal dari sekolah jarak jauh yang tak terakreditasi dan sudah tutup. Ia tak punya gelar di bidang medis.

Pekan lalu, seorang dari pasien-pasien kanker, wanita Inggris 27 tahun yang terbang ke California membayar Young lebih dari$77.000 atau lebih dari satu miliar rupiah pada 2012 dengan harapan pengobatannya dapat menyelamatkan hidup. Perempuan Inggris itu meninggal setelah tiga bulan tinggal di lahan pertanian Young.

Ketika ditanya wartawan apakah dirinya menyesali tindakannya, Young berkata tidak, karena ribuan bahkan jutaan orang akan tertolong lewat diet alkali itu.

Namun seperti pengobatan kankernya, hanya ada sedikit bukti untuk mendukung teori di balik diet populernya.

Benar bahwa makanan bervariasi dalam kadar keasaman, tetapi pola makan itu tak terbukti memiliki efek nyata pada kimiawi tubuh.

"Kita punya mesin luar biasa canggih untuk menjaga kadar keasaman sebagaimana seluruhnya di seluruh tubuh dan tak ada cara kita dapat mengubahnya lewat makanan atau minuman," kata Dr Evan Dellon, ahli gastroenterologi dan associate profesor kedokteran di University of North Caroline School of Medicine dalam sebuah wawancara.

Banyak makanan yang direkomendasikan dalam diet alkali tinggi merupakan makanan sehat seperti buah, sayur segar, kacang-kacangan dan biji-bijian yang kaya akan antioksidan dan serat.

Sebaliknya, makanan yang tinggi asam cenderung memang tak baik untuk kesehatan seperti daging, susu dan produk susu, gula, kafein dan makanan awetan.

Memang diet alkali ini mungkin secara teori tidak hebat, tetapi sebenarnya punya manfaat sehat ketika dipraktikkan. Daripada mengharapkan diet yang tak terbukti soal kadar keasaman, fokuskan pada manfaat sehat dari makanan yang dikonsumsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com