Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/02/2017, 19:00 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengetahuan yang salah akan kesehatan reproduksi dan kesulitan menyesuaikan diri di masa remaja dapat membuat remaja rentan melakukan seks pranikah. Perilaku tersebut beresiko, mulai dari masalah fisik hingga mental.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari RS Siloam Kebon Jeruk Jakarta, Ferdhy Suryadi Suwandinata menjelaskan, seks bebas mengundang risiko infeksi menular seksual, seperti terinfeksi HIV (human immunodeficiency virus) dan HPV (human papilloma virus). Apalagi jika sering bergonta-ganti pasangan.

"HPV bisa menyebabkan kutil kelamin hingga kanker," kata Ferdhy.

Risiko seks bebas pada remaja bisa berlanjut jika terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Ferdhy mengatakan, secara fisik, organ reproduksi remaja berusia di bawah 20 tahun belum siap untuk mengandung.

"Dari segi hormonal juga belum matang, lalu secara psikis juga belum matang," ujarnya.

Akibatnya, remaja yang hamil berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, hingga meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi. Secara psikologis, kehamilan yang tidak diinginkan bisa membuat calon ibu tidak peduli dengan kehamilannya.

Ibu yang stres, bahkan depresi, akan sangat mengganggu pertumbuhan janin. Asupan nutrisi yang dibutuhkan bayi pun menjadi tidak seimbang.

Kehamilan yang tidak diinginkan pada akhirnya bisa membuat remaja rentan melakukan aborsi yang tidak aman. Pilihan tersebut akan berakibat fatal, mulai dari pendarahan, infeksi, hingga kematian ibu.

Untuk itu, pendidikan seks sejak dini, termasuk bagaimana menjaga kesehatan reproduksi sangat penting diberikan sejak dini. Orangtua juga seharusnya bisa mendampingi anak-anaknya melalui masa remaja sehingga anak tidak mudah mengikuti pengaruh negatif dari lingkungan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+