Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan Segera Tiba, Kenali Gejala DBD pada Anak

Kompas.com - Diperbarui 12/10/2022, 16:28 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Musim hujan kerap diidentikkan dengan maraknya kasus demam berdarah dengue (DBD).

Musim hujan mulai menyapa beberapa wilayah Indonesia. Salah satu hal yang paling diwaspadai dari datangnya musim hujan adalah keberadaan nyamuk.

Nyamuk sendiri diketahui sebagai salah satu pembawa penyakit, di antaranya demam bedarah dengue (DBD).

Pada musim hujan tahun, Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari 13.000 kasus DBD yang terjadi di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, angka kematian akibat DBD mencapai 133 jiwa.

Memasuki musim penghujan tahun ini, tak ada salahnya kita mulai mewaspadai penyakit akibat virus dengue ini.

Gejala umum yang muncul akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti ini adalah demam yang mendadak, sakit kepala, ruam, dan nyeri di seluruh tubuh.

Baca juga: Serba-serbi DBD: Dari Penyebab hingga Tanaman Penghalau Nyamuk

Jika gejala tersebut terjadi pada orang dewasa, biasanya akan cepat disadari. Tapi, bagaimana jika gejala-gejala tersebut terjadi pada anak-anak atau bahkan balita yang masih sulit mengungkapkan yang dirasakan pada tubuh mereka?

Sayangnya, sering kali kasus demam berdarah ringan tidak memiliki gejala yang muncul pada anak-anak dan juga remaja.

Gejala DBD pada anak

Merangkum dari Mayo clinic, ketika gejala muncul anak-anak dan remaja biasanya sudah empat hingga tujuh hari terinfeksi.

Saat itu, gejala yang terlihat seperti berikut ini:

1. Demam lebih dari 40 derajat Celcius mendadak dan tanpa sebab yang jelas
2. Sakit kepala
3. Nyeri otot, tulang, dan sendi
4. Mual
5. Muntah
6. Rasa sakit di belakang mata
7. Ruam
8. Pendarahan ringan dari hidung atau gusi
9. Tidak nafsu makan

Jika ciri-ciri di atas muncul pada anak Anda, ada baiknya segera dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kebanyakan kasus DBD ringan akan berlangsung selama dua hingga tujuh hari. Meski begitu, keadaan bisa menjadi parah hingga mengancam jiwa.

Fase kritis

Pada beberapa kasus, DBD bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi rusak dan bocor. Tak hanya itu, trombosit darah juga bisa turun dan menyebabkan sindrom syok dengue.

Sindrom inlilah yang dapat mengancam nyawa seseorang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau