Obesitas juga dapat menyebabkan infertilitas dan testosteron rendah pada pria. Selain itu, menjadi kurus secara signifikan juga dapat menyebabkan infertilitas.
Fertilitas turun seiring bertambahnya usia, terutama setelah pertengahan usia 30 tahunan. Ini juga menurunkan kemungkinan bahwa perawatan kesuburan akan berhasil.
Para ahli menganjurkan setiap pasangan berbicara dengan dokter apabila belum juga berhasil memperoleh buah hati padahal usia istri berada di bawah 35 tahun dan telah mencoba untuk hamil selama lebih dari 12 bulan.
Dokter juga menyarankan adanya konsultasi apabila istri berusia telah lebih dari 35 dan telah mencoba hamil selama lebih dari 6 bulan, tapi belum berhasil juga.
Baca juga: Hamil Lebih dari 42 Minggu, Apa Dampaknya?
Studi menunjukkan bahwa jumlah sperma dan pergerakan sperma menurun seiring bertambahnya usia pria. Hal ini berlaku sama halnya dengan fungsi seksual.
Tetapi tidak ada batas usia yang membuat seorang pria terlalu tua untuk menjadi ayah dari seorang anak.
Sebuah studi menemukan bahwa pria berusia 45 tahun masih dapat menghasilkan sperma sehat untuk membuahi sel telur.
Konsultasi dengan dokter dibutuhkan apabila istri lebih tua dibanding suami untuk meningkatkan peluang hamil.
Seorang suami juga harus dalam kondisi subur untuk memperbesar peluang mendapatkan buah hati.
Hal-hal yang bisa dilakukan suami untuk menjaga kesuburan, antara lain:
Sejumlah hal dapat menyebabkan kemandulan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kehamilan adalah perawatan infertilitas dengan dokter.
Perawatan ini dapat meliputi konsumsi obat kesuburan untuk merangsang ovulasi. Bisa juga dengan fertilisasi in vitro untuk mengeluarkan telur dari ovarium, memupuknya, dan kemudian menanamkannya ke dalam rahim.
Tes kehamilan di rumah bisa dilakukan dengan memeriksa urin pasangan untuk mengetahui adanya "hormon kehamilan" yang disebut hCG.
Hormon ini dibuat oleh tubuh setelah sel telur yang dibuahi tertanam dalam rahim.
Beberapa dari tes ini mungkin dapat mengetahui apakah pasangan hamil paling awal 5 hari sebelum menstruasi pertama.
Hal ini penting untuk mencegah pasangan melakukan kegiatan berlebih dan berisiko.
Kenali tanda-tanda awal kehamilan agar istri tidak melakukan tindakan yang berisiko. Beberapa tanda kehamilan itu, antara lain: