Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Water Birth: Manfaat dan Risiko yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 17/12/2024, 22:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Water birth, atau persalinan di air, adalah salah satu tren metode persalinan yang dapat mengurangi rasa nyeri pada ibu hamil saat melahirkan.

Meskipun memberikan manfaat tertentu, metode ini tidak disarankan dalam dunia medis karena tergolong sebagai metode melahirkan alternatif.

Pasalnya, metode water birth dapat meningkatkan risiko infeksi pada bayi dan dianggap dapat membahayakan keselamatan para calon ibu.

Untuk lebih jelasnya, ketahui apa itu water birth, keuntungan, serta risiko yang dapat dialami berikut ini.

Baca juga: Inseminasi: Solusi untuk Pasangan yang Kesulitan Hamil

Apa itu water birth?

Dilansir dari WebMD, water birth adalah salah satu metode persalinan di mana ibu hamil akan melahirkan di dalam kolam berisi air hangat.

Air hangat di dalam kolam dapat membuat tubuh lebih rileks dan meningkatkan kontrol ibu hamil selama proses persalinan.

Berendam di dalam air saat melakukan proses persalinan juga dapat membantu para ibu hamil yang akan melahirkan untuk bergerak lebih leluasa dibandingkan ketika berbaring di tempat tidur.

Keuntungan water birth

Metode persalinan water birth memiliki beberapa keuntungan bagi para ibu hamil.

Dilansir dari Healthline, terdapat beberapa keuntungan water birth, seperti:

  • Mempercepat durasi persalinan
  • Mengurangi kebutuhan penggunaan epidural anestesia atau obat bius lainnya
  • Menurunkan peluang operasi caesar yang rendah, bahkan hingga 32,9 persen lebih besar
  • Menurunkan risiko inkontinensia setelah 42 hari melahirkan

Meskipun begitu, beberapa keuntungan tersebut masih diperdebatkan dan perlu diteliti lebih lanjut.

Baca juga: Kecukupan Gizi Ibu Hamil: Kunci Utama Cegah Stunting sejak Dini

Risiko water birth

Persalinan water birth merupakan salah satu metode persalinan alternatif yang tidak disarankan dalam dunia medis.

Pasalnya, terdapat beberapa risiko yang dapat dialami oleh ibu hamil dan bayi yang dilahirkan. Adapun beberapa risiko water birth, yakni:

  • Meningkatkan risiko infeksi pada bayi
  • Meningkatkan risiko putusnya tali pusar atau tali pusat sebelum bayi keluar dari dalam air
  • Membuat suhu tubuh bayi jadi terlalu tinggi atau terlalu rendah
  • Meningkatkan risiko bayi bernapas di dalam air
  • Memicu kejang-kejang pada bayi atau membuat bayi tidak bisa bernapas

Water birth umumnya hanya disarankan untuk dilakukan pada para wanita dengan usia kehamilan 37 minggu hingga hari terakhir usia kehamilan 41 minggu.

Metode persalinan ini tidak disarankan untuk para wanita yang mengalami kelahiran prematur atau sudah dua kali atau lebih melakukan prosedur caesar.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami keuntungan atau kekurangan melahirkan di dalam air.

Dengan memahami apa itu water birth, Anda bisa mempertimbangan keuntungan dan risiko yang akan dialami.

Selain itu, Anda diimbau untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan metode persalinan yang aman dilakukan, baik pada ibu dan bayi, sesuai dengan kondisi kehamilan dan kesehatan yang dimiliki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau