KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, bisa tidur nyenyak adalah sebuah kesempatan yang begitu berharga.
Di antara mereka bahkan ada yang sampai pergi ke dokter maupun psikiater agar bisa memejamkan mata dengan lelap pada malam hari.
Tidak sedikit dari mereka juga mengonsumsi obat-obatan demi bisa tidur nyenyak.
Hal ini wajar. Pasalnya, tidur nyenyak memiliki banyak manfaat kesehatan.
Melansir dari WebMD (16/12/2019), ada banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika seseorang tidur nyenyak.
Kulit menggunakan jam tidur untuk menyembuhkan kerusakan yang terjadi pada hari itu.
Ketika Anda tertidur, kulit mendapat kesempatan untuk memmperbaiki diri. Maka dari itu, Anda tampak segar dan cerah ketika bangun.
Baca juga: 7 Alasan Diet, Kurangi Risiko Asma, Diabetes, hingga Tidur Nyenyak
Kulit akan lebih jernih ketika kita cukup tidur.
Begitu juga sebaliknya, kurang tidur dapat menimbulkan stres yang menyebabkan jerawat dan komedo.
Dalam satu studi, para ahli menemukan bahwa mahasiswa memiliki lebih banyak jerawat ketika mereka stres, seperti saat ujian.
Ingin mata berkilau? Penuhi kebutuhan tidur Anda! Jangan biarkan mata Anda terlalu lama terbuka. Hal itu memicu timbulnya lingkaran hitam atau gejala mata panda.
Jika sudah terlanjur, Anda bisa oleskan krim mata ringan untuk menyamarkannya.
Baca juga: Jangan Remehkan, Tidur Nyenyak Penting Bagi Kestabilan Emosi
Tidur mendorong aliran darah yang sehat ke kulit. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan kulit yang lebih halus dan rata.
Hal ini juga bermanfaat bagi seluruh bagian tubuh.
Para peneliti di Swedia meminta kelompok studi untuk memperlihatkan foto-foto orang-orang yang kurang tidur dan orang-orang yang memiliki waktu tidur hingga delapan jam per hari.
Orang-orang yang beristirahat dengan baik terbukti tampak lebih sehat, tidak terlalu lelah dan lebih menarik.
Jika Anda kurang tidur, bisa muncul bengkak di sekitar mata karena adanya cairan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda mesti cukup tidur.
Selain itu, Anda bisa melakukan upaya dengan mengangkat kepala dengan ketinggian di atas bagian hati di malam hari.
Saat melakukan itu, Anda bisa menggunakan beberapa bantal untuk menyangga kepala. Apabila bengkak masih terlihat di bawah mata, oleskan kain dingin selama satu atau dua menit di pagi hari.
Baca juga: Orangtua Tidak Tidur Nyenyak Selama 6 Tahun setelah Memiliki Anak
Jika Anda tidak bisa tidur nyenyak, cobalah beralih menggunakan seprai atau sarung bantal dengan bahan satin.
Hal itu dapat menunjang kenyamanan. Ini penting karena tidur nyenyak dapat mengurangi kemungkinan timbulnya keriput pada kulit wajah.
Melansir dari Medical News Today (16/12/2019), cukup tidur ternyata membuat produktivitas dan konsentrasi menjadi lebih baik.
Ada beberapa penelitian yang dilakukan para ilmuwan di awal tahun 2000-an yang melihat efek dari kurang tidur.
Apa yang disimpulkan para peneliti adalah bahwa tidur memiliki kaitan dengan beberapa fungsi otak, termasuk:
Sebuah studi yang lebih baru pada tahun 2015 dalam Journal of Child Psychology and PsychiatryTrusted Sources menunjukkan bahwa pola tidur anak-anak dapat memiliki dampak langsung pada perilaku dan kinerja akademik mereka.
Baca juga: Tips Simpel Saat Mudik: Cara Tidur Nyenyak di Pesawat Kelas Ekonomi
Hubungan antara penambahan berat badan, obesitas dan pola tidur pendek tidak sepenuhnya jelas.
Ada beberapa penelitian yang mengaitkan obesitas dan pola tidur yang buruk.
Namun, penelitian yang lebih baru dalam jurnal Sleep MedicineTrusted Source menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kelebihan berat badan dan kurang tidur.
Penelitian ini berpendapat bahwa banyak penelitian sebelumnya gagal menjelaskan faktor-faktor lain, seperti:
Kurang tidur yang jelas dapat memengaruhi keinginan atau kemampuan seseorang untuk mempertahankan gaya hidup sehat, tetapi itu mungkin tidak berpengaruh langsung terhadap kenaikan berat badan.
Demikian pula untuk menambah berat badan, ada bukti yang menunjukkan bahwa tidur nyenyak dapat membantu seseorang mengonsumsi lebih sedikit kalori di siang hari.
Sebagai contoh, sebuah studi di National Academy of Sciences Amerika Serikat, mengatakan bahwa pola tidur memengaruhi hormon yang bertanggung jawab terhadap nafsu makan.
Ketika seseorang tidak tidur cukup lama, itu dapat mengganggu kemampuan tubuh mereka untuk mengatur asupan makanan dengan benar.
Baca juga: Ingin Tidur Nyenyak? Tambahkan Dua Bahan Ini Pada Susu
Salah satu faktor risiko penyakit jantung adalah tekanan darah tinggi.
Menurut Pusat Tepercaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), istirahat yang cukup setiap malam memungkinkan tekanan darah tubuh untuk mengatur dirinya sendiri.
Dengan demikian, tidur cukup dapat mendukung esehatan jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.