KOMPAS.com - Fase pubertas anak perempuan ditandai dengan haid atau menstruasi pertama.
Tanda-tanda menstruasi pertama (menarche) ditandai dengan keluarnya darah dari vagina.
Darah tersebut awalnya berupa bercak berwarna kecokelatan dan jumlahnya sedikit.
Lantas darah menjadi merah dan jumlahnya lebih banyak pada hari-hari berikutnya, intensitasnya kembali berkurang, sampai menstruasi berakhir.
Melansir Mayo Clinic, haid terjadi karena perubahan hormon. Hormon merupakan pembawa pesan dalam tubuh.
Ovarium atau indung telur melepaskan hormon estrogen. Hormon itu berperan menebalkan dinding rahim.
Seiring berjalannya proses tersebut, terjadi proses pematangan sel telur di ovarium.
Begitu matang, sel telur siap meninggalkan ovarium dan berjalan menuju rahim.
Kehamilan terjadi saat sel telur dibuahi sperma dan menempel di dinding rahim.
Jika tidak dibuahi, akan luruh dan darah mengalir melalui vagina.
Baca juga: Usia Menstruasi Pertama Ungkap Risiko Penyakit pada Masa Mendatang
Melansir Hello Sehat, menstruasi pertama normal terjadi saat perempuan menginjak usia 11-14 tahun.
Menstruasi pertama atau menarche dapat terjadi lebih awal pada usia sembilan tahun, atau lebih lambat sampai usia 15 tahun.
Kondisi lebih awal mendapatkan haid bisa dipengaruhi kelainan hormonal atau kelenjar.
Sedangkan kondisi terlambat haid pertama bisa dipengaruhi penyakit diabetes mellitus tipe 1.
Anak bisa terlambat menstruasi pertama karena kadar lemak tubuh berada di bawah 15-22 persen dari total berat badan.