Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Percaya Lagi, 9 Isu Kesehatan pada 2019 Ini Terkonfirmasi Hoaks

Kompas.com - 26/12/2019, 06:02 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

4. Minum es saat cuaca panas bikin pembuluh darah pecah

Saat cuaca panas, minum minuman dingin seperti es diidamkan banyak orang. Tapi, sebuah pesan mengenai kebiasaan ini mendadak viral di aplikasi perpesanan WhatsApp pada Rabu (23/10/2019).

Dalam pesan tersebut dijelaskan bahwa minum es saat cuaca panas akan membuat pembuluh darah mikro pecah.

Kabar ini kemudian dikonfirmasi merupakan hoaks oleh dokter spesialis penyakit dalam Dr Ari Fahrial Syam.

Ia menjelaskan, gangguan kesehatan yang umum terjadi dengan perbedaan suhu dan kelembapan udara adalah dehidrasi.

"Jika dehidrasi terus berlanjut disertai terpapar panas yang terus menerus, maka akan berlanjut menjadi heat stroke, suatu gangguan kesehatan yang bisa berakibat kematian," ujar Ari seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (23/10/2019).

Adapun gejala awal seseorang terkena heat stroke, di antaranya mengalami keram otot, sakit kepala, rasa haus yang sangat, lelah tidak bersemangat, keringat berlebih, serta air seni yang berwarna keruh dan kuning.

"Gejala dan tanda awal ini harus dikenali oleh masyarakat dalam mengantisipasi cuaca panas saat ini di Indonesia," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.

Lebih lanjut, Ari menjelaskan, heat stroke merupakan faktor penyebab utama seseorang meninggal saat terpapar dengan suhu panas tinggi dalam rentan waktu yang cukup lama.

Baca juga: Hoaks Cuaca Panas Bikin Pembuluh Darah Mikro Meledak

5. Radiasi ponsel sebabkan mata anak keluarkan cairan mirip nanah

Sebuah unggahan seroang ibu di Facebook mendadak viral. Dalam unggahannya, ibu tersebut menceritakan bahwa anaknya mengalami gangguan mata berupa keluar cairan seperti nanah setelah menonton YouTube hingga tertidur.

Ketika dihubungi Kompas.com, perempuan tersebut membenarkan kisah yang diunggahnya.

Meski begitu, ketika meminta pendapat dari dokter spesialis mata bidang retina di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, dr Grimaldi Ihsan, SpM mengatakan hal tersebut tidak benar.

"Itu tidak benar ya. Hoax, karena radiasi sama sekali tidak menyebabkan infeksi mata," ujar Grimaldi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/11/2019).

Grimaldi menjelaskan, kasus mata mengeluarkan cairan seperti kasus yang diunggah tersebut dapat disebabkan beberapa hal.

"Kontaminasi bakteri, bisa dari mana aja, tertular dari orang lain atau tangan kotor yang terkontaminasi bakteri sehingga menyebabkan infeksi mata," kata dia.

Pria yang menyelesaikan pendidikannya di Universitas Padjajaran itu mengatakan, bila lendir yang seperti diungkapkan oleh pengunggah tadi dikarenakan sebuah penyakit yang bernama konjungtivitis.

Konjungtivitis adalah suatu peradangan atau infeksi pada selaput bening mata.

Dia mengungkapkan, tandanya sudah jelas, belek tersebut berwarna hijau, hampir pasti terdapat kontaminasi bakteri.

Penularannya dapat melalui kontak langsung, misal terdapat teman, atau orang tuanya, saudarnya, yang memiliki tangan kotor atau memang sedang mengidap penyakit mata konjungtivitis.

Penyakit tersebut, menurut Grimaldi dengan diobati dengan menggunakan antibiotik.

Baca juga: Viral, Mata Seorang Anak Keluarkan Cairan Mirip Nanah karena Radiasi? Ini Penjelasannya

6. Konsumsi sayap dan ceker ayam sebabkan kanker

Berbagai bagian tubuh ayam kerap dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tapi, sebuah isu viral meresahkan masyarakat terkait konsumsi tersebut.

Dalam sebuah unggahan di Facebook, beredar informasi yang menyebut konsumsi sayap dan ceker ayam dapat menyebabkan kanker.

Menurut narasi tersebut, bagian sayap dan leher ayam selalu diinjeksi hormon pertumbuhan atau growth hormone. Sedangkan pada ceker ayam tertimbun end product.

Hal itulah yang menyebabkan kebiasaan makan sayap dan ceker ayam bisa menyebabkan kanker.

Isu ini kemudian dikonfirmasi oleh Kompas.com kepada dokter spesialis onkologi Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, dr Walta Gautama, Sp.B(k) Onk.

"Itu hoaks, penyuntikan hormon untuk ayam potong sudah dilarang sejak 1970, jadi yang disuntikkan adalah vaksin," kata dokter yang kerap menangani penyakit kanker tersebut melalui pesan tertulis, Sabtu (16/11/2019).

Walta juga menjelaskan, jika memang ayam mengandung bahan kimia akibat suntikan yang diberikan, maka bagian yang akan terkontaminasi tidak hanya sayap dan cekernya.

"Apa yang disuntikkan tentu akan diolah seluruh badan dan tidak cuma dideposit di bagian tubuh tertentu seperti sayap dan ceker," ujar dia.

Dokter ahli bedah onkologi ini juga mengatakan, jika ayam potong itu tumbuh besar dan lebih cepat karena hasil rekayasa genetika, maka tidak membahayakan.

Baca juga: [HOAKS] Konsumsi Sayap dan Ceker Ayam Sebabkan Kanker

7. Minuman probiotik dapat sembuhkan kanker serviks dan kanker usus

Sebuah akun yang kerap membagikan isu kesehatan mendapat perhatian publik setelah membagikan sebuah unggahan mengenai minuman probiotik dengan merek tertentu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau