Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan Tiba, Waspada Serangan Batuk hingga Asma

Kompas.com - 26/12/2019, 17:00 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah daerah di Indonesia mulai diguyur hujan. Bagi para pengidap asma dan mereka yang sering batuk diimbau lebih baik hindari paparan langsung dengan air hujan.

Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dr. Yusuf Subagio Sutanto, Sp. P. (K), menjelaskan terpapar hujan berkali-kali membuat seseorang rentan terserang batuk hingga asma.

Bukan karena air hujannya. Menurut ia, udara yang berubah menjadi dingin saat hujan adalah faktor pencetus seseorang rentan mengalami terjangkit asma dan batuk.

"Udara yang menjadi dingin saat hujan berkali-kali bisa menjadi faktor pencetus munculnya serangan asma dan batuk-batuk," kata Yusuf saat dihubungi Kompas.com (20/12/2019).

Baca juga: 7 Alasan Diet, Kurangi Risiko Asma, Diabetes, hingga Tidur Nyenyak

Kepala Kelompok Staf Medik (KSM) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kesehatan (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan RSUD Dr. Moewardi itu, mengatakan serangan batuk dan asma bisa mengancam siapa saja. 

Namun, dua penyakit ini lebih mungkin menyerang seseorang yang punya riwayat asma maupun yang belum didiagnosis asma tapi sering batuk tanpa sebab yang jelas.

"(Orang) yang punya riwayat asma dan sering batuk-batuk, harus lebih waspada saat musim hujan seperti sekarang ini," jelas Yusuf.

Penyakit paru lain

Yusuf menerangkan, udara dingin saat hujan juga dapat memincu kambuhnya gejala penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

PPOK adalah penyakit peradangan paru yang berkembang dalam jangka waktu panjang.

Penyakit ini biasanya menghalangi aliran keluarnya udara dari paru-paru karena terhalang pembengkakan dan adanya lendir atau dahak.

Kondisi tersebut kerap membuat penderitanya sulit bernapas.

"PPOK bisa kumat karena dipicu oleh udara dingin. Biasanya kumatnya didahului dengan gejala influensa," jelas Yusuf.

Pencegahan

Saat terjadi hujan, Yusuf menyarankan warga untuk berlindung. Dia mengimbau warga tetap tinggal di rumah atau ruangan.

Namun apabila terpaksa harus keluar gedung, warga dianjurkan untuk terus menggunakan pengaman.

Misalnya saja, pengendara sepeda motor sebaiknya menggunakan jaket dan mantel. Barang tersebut diperlukan untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.

Yusuf menerangkan, suhu dingin membuat virus atau bakteri berkembang pesat. Apabila terinfeksi virus dan bakteri tersebut, kita bisa jatuh sakit.

"Saat musim hujan seperti ini, yang mau keluar rumah sebaiknya selalu menyiapkan mantel. Pokoknya jangan sampai badan terkena air hujan secara langsung," terang Yusuf.

Selain itu, dia menganjurkan siapa saja untuk menjaga pola makan sehat agar tidak mudah terkena penyakit. Seseorang bisa meningkatkan daya tahan tubuh dengan banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.

Baca juga: 6 Cara Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Hindari DBD

Dia mengimbau bagi warga yang pada musim hujan ini mengalami gejala batuk berdahak, sesak napas ringan hingga asma sebaiknya segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau