KOMPAS.com – Masyarakat Indonesia tak asing lagi dengan tindakan sunat atau khitan.
Prosedur pembedahan yang bertujuan untuk membuang kulit penis bagian luar yang menutupi kepala penis itu telah jamak dilakukan masyarakat Tanah Air dengan beragam alasan.
Ada yang terdorong karena melaksanakan tradisi budaya.
Ada yang karena patuh terhadap keyakinan agama. Ada juga yang tertarik karena paham akan manfaat sunat bagi kesehatan.
Dalam praktiknya, sunat di Indonesia dan mungkin sama di beberapa negara lain di dunia, dijalani oleh kaum laki-laki di usia yang bervariatif.
Cukup banyak laki-laki yang disunat tidak lama setelah lahir.
Baca juga: Menekan Risiko Komplikasi dengan Metode Sunat Modern
Ada juga orangtua yang memutuskan sang buah hati disunat setelah memasuki usia sekolah.
Beberapa laki-laki bahkan diketahui baru disunat setelah beranjak dewasa.
Terkait hal ini, banyak orang mungkin menyimpan pertanyaan mengenai usia ideal laki-laki disunat?
Beberapa di antaranya bisa jadi juga pensaran mengenai kebenaran anggapan bahwa makin tua laki-laki, kian alot kulit ujung penisnya untuk disunat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.