Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Sembarangan Pakai Headset Bisa Bikin Tuli

Kompas.com - 29/12/2019, 20:00 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang kini menggunakan gawai bersama dengan headset atau earphone.

Orang menggunakan headset atau earphone untuk bekerja, mendengarkan musik, podcast, sampai menyimak video.

Melansir Cleveland Clinic, penggunaan headset atau earphone tanpa kontrol dapat menyebabkan kehilangan pendengaran.

Dr Sharon Sandridge, PhD menjelaskan, kasus kehilangan pendengaran kini bukan dominansi kalangan usia lanjut.

Temuan kasus pada remaja belakangan naik 30 persen ketimbang 20 tahun lalu.

"Paparan suara kencang yang intens membuat sepertiga orang kehilangan pendengaran," jelas Dr. Sandridge.

Penumpukan kotoran di telinga bisa menjadi awal terjadinya gangguan pendengaran. Bagaimana cara aman membersihkan telinga?

Baca juga: Sering Pakai Headset, Jangan Lupa Rawat Telinga, Ini Tipsnya!

Batas aman suara

Melansir Osteopathic.org, kita masih aman mendengarkan suara di headset atau earphone sampai 85 desibel (dB) sepanjang hari atau delapan jam. 

Intensitas suara tersebut bisa dikatakan setara dengan suara lalu lintas kota yang bising. 

Jika mendengarkan melebihi angka itu, kemampuan pendengaran kita bisa terancam.

Misalnya, kita mendengarkan suara paling kencang di gawai seperti MP3, telepon pintar, dan tablet yang intensitasnya bisa mencapai 120 desibel.

Intensitas itu setara dengan kebisingan saat mendengarkan konser musik rock.

Pada level tersebut, seseorang dapat kehilangan pendengaran dalam rentang waktu 15 menit sampai satu jam apabila terlalu lama mendengarkan suara dengan intensitas hingga 120 desibel.

Gejala yang terjadi

Kehilangan pendengaran akibat menggunakan headphone atau earphone biasanya terjadi secara bertahap dan kumulatif.

Gejalanya ada beberapa bentuk. Namun, ada juga kasus masalah pendengaran yang terjadi tanpa disertai tanda-tanda atau gejala.

Untuk memastikan diagnosis terkait kehilangan pendengaran ini, dibutuhkan langkah pemeriksaan medis.

Baca juga: Diet Mediterania Kurangi Risiko Gangguan Pendengaran, Benarkah?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com