Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Istri Sule Meninggal, Bagaimana Penyakit Lambung dan Hipertensi Merenggut Nyawa?

Kompas.com - 04/01/2020, 15:07 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Sumber Mayo Clinic,

KOMPAS.com - Mantan istri pelawak dan pembawa acara Sule, Lina dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (4/1/2020) pukul 05.30 WIB.

Melansir pemberitaan Kompas.com (4/1/2020), kuasa hukum Lina, Abdurrahman T Pratomo, menyebut Lina meninggal diduga karena komplikasi penyakit lambung dan hipertensi.

Dari informasi pihak keluarga, ia menyebut Lina sebelumnya memiliki riwayat penyakit lambung dan darah tinggi (hipertensi).

Dia menampik kabar meninggalnya Lina disebabkan serangan jantung. 

Baca juga: Sebelum Meninggal, Mantan Istri Sule Punya Riwayat Penyakit Lambung

Penyakit lambung

Dari keterangan sejumlah pihak, belum diketahui secara pasti jenis penyakit lambung yang diidap Lina.

Namun, gangguan asam lambung saat tidak ditangani atau dalam kondisi kronis dapat memicu kanker hingga menyebabkan kematian.

Melansir Hello Sehat, seseorang kemungkinan pernah mengalami gangguan lambung karena asam lambung naik (refluks asam lambung). Hal itu normal.

Kondisinya menjadi tidak wajar atau kronis, saat seseorang mengalami refluks asam lambung dengan intensitas kambuh lebih dari dua kali dalam seminggu.

Jika mengalami hal itu, orang tersebut bisa berisiko terkena kanker kerongkongan.

Seperti diketahui, asam lambung naik merupakan kondisi saat asam lambung mengalir ke sepanjang esofagus atau kerongkongan. 

Kondisi itu memunculkan heartburn, yakni rasa terbakar di dada.

Baca juga: Dada Panas, Sakit Apa? Jantung, Cedera Otot, atau Asam Lambung?

Naiknya asam lambung umumnya terjadi saat seseorang mengonsumsi makanan atau minuman tertentu yang bisa memicu naiknya asam lambung.

Namun ketika kondisi tersebut dibiarkan, asam lambung yang naik bisa kemudian melukai lapisan kerongkongan dan menyebabkan peradangan.

Peradangan yang dibiarkan saja dikatakan akan mengikis kerongkongan dan merusak jaringan di sekitar kerongkongan.

Sementara, penyakit maag yang disepelekan juga bisa memicu terjadinya kanker lambung.

Mulanya, gejala maag yang dibiarkan bisa mengiritasi lambung.

Jika kondisi itu didiamkan, lambung bisa terluka luka dan memicu kanker lambung yang berakibat fatal.

Hipertensi

Sementara itu, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat memicu sejumlah penyakit berbahaya yang dapat mengancam jiwa.

Melansir Mayo Clinic, ada beberapa penyakit komplikasi hipertensi yang patut diwaspadai. Berikut beberapa di antaranya:

1. Gangguan jantung

Hipertensi dapat memicu komplikasi kesehatan pada jantung. Organ vital ini bertugas memompa darah ke seluruh bagian tubuh.

Jika tekanan darah tidak terkendali dan terlalu tinggi, kondisi tersebut dapat merusak fungsi jantung dan menimbulkan beberapa komplikasi hipertensi, seperti:

  • Penyakit arteri koroner
  • Pembesaran jantung bagian kiri
  • Serangan jantung
  • Gagal jantung

Baca juga: Akhir Tahun Musim Lembur, Waspada Serangan Darah Tinggi

2. Stroke

Stroke bisa terjadi karena aliran darah kaya oksigen menuju sebagian area otak mengalami gangguan.

Misalnya, karena ada sumbatan atau ada pembuluh darah yang pecah.

Penyumbatan ini kerap kali terjadi karena adanya aterosklerosis dalam pembuluh darah.

Pada orang yang punya hipertensi, stroke mungkin terjadi ketika tekanan darah terlalu tinggi sehingga pembuluh darah di salah satu area otak pecah.

Gejala stroke bisa meliputi kelumpuhan atau mati rasa di sejumlah bagian tubuh, mulai dari wajah, tangan, dan kaki, mulut, hingga mata. 

3. Masalah ginjal

Ginjal memiliki fungsi membuang sisa makanan dan cairan berlebih dari tubuh.

Proses ini sangat bergantung pada pembuluh darah yang sehat.

Maka dari itu, jika seseorang menderita tekanan darah tinggi, risikonya bisa merusak pembuluh darah yang mengarah dan berasal dari ginjal.

Kondisi ini dapat memicu terjadinya komplikasi hipertensi berupa nefropati atau sekumpulan penyakit yang menyerang ginjal, antara lain:

  • Gagal ginjal
  • Glomerulosklerosis (luka di bagian glomeruli, yakni pembuluh-pembuluh darah kecil di ginjal yang berfungsi untuk menyaring cairan dan sisa pembuangan dari darah)
  • Penyakit ginjal kronis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com