Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Boleh Berhubungan Badan Saat Hamil 2 Bulan?

Kompas.com - 08/01/2020, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Dorongan pada wanita untuk tetap berhubungan seks saat hamil merupakan hal yang wajar.

Namun, beberapa dari mereka mungkin ragu untuk melakukannya.

Para ibu hamil ini khawatir aktivitas seksual yang dilakukannya dapat mempengaruhi keselamatan janin.

Sebagian ibu hamil mungkin akan bertanya apakah bisa berhubungan badan saat hamil 2 bulan?

Tidak dianjurkan

Menanggapi keraguan itu, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, M.Kes, menyebut wanita sah-sah saja berhubungan seks saat hamil.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Wanita Gemuk Susah Hamil?

Namun, dia merekomendasikan wanita hamil tak berhubungan dulu saat usia kandungan masih 2 bulan.

Pasalnya, usia kehamilan 2 bulan termasuk dalam trimester awal kehamilan.

Di mana, usia kehamilan ini masih dalam tahap perkembangan awal baik janin maupun plasenta (ari-ari).

Dokter yang akrab siapa Andy ini menerangkan perkembangan plasenta baru sempurna ketika usia kehamilan sudah 16 minggu.

Dengan kata lain, menurut dia, usia kehamilan di bawah 3 bulan termasuk masa rawan untuk terjadinya gangguan perkembangan janin maupun plasenta.

Sementara, berhubungan badan diketahui bisa memicu terjadinya kontraksi pada rahim yang dapat mengakibatkan gangguan implantasi embrio. 

"Kantung kehamilan berserta embrio dan plasentanya dapat terlepas saat terjadi kontraksi pada rahim," jelas Andy saat diwawancara Kompas.com, Selasa (7/12/2020). 

Apabila terjadi gangguan tersebut, ibu hamil biasanya akan mengalami gejala berupa keluarnya flek atau perdarahan dari vagina.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Bentuk Perut Ibu Hamil Tentukan Jenis Kelamin Janin?

"Jika kantung kehamilan beserta embrio dan plasenta terlepas sebagian maupun seluruhnya, ini dapat terjadi abortus," jelas Andy.

Usia kehamilan ideal untuk berhubungan badan

Andy menyarankan lebih baik ibu hamil melakukan hubungan intim di atas usia kehamilan 16 minggu. 

Alasannya, usia kehamilan tersebut sudah lebih aman atau lebih kuat.

"Namun kondisi tiap wanita atau tiap kehamilan bisa berbeda-beda tergantung dari kualitas embrio, dan kualitas implantasinya," terang Andy.

Saat ditanya terkait batas atas usia wanita hamil boleh berhubungan badan, Andy menjawab, tidak ada batasnya.

Artinya, wanita dengan usia kehamilan 8 bulan boleh saja berhubungan badan. Hanya, dia mengingatkan bahwa sperma dari pasangan mengandung senyawa prostaglandin yang bisa merangsang terjadinya persalinan. 

"Tidak ada batasan wanita hamil boleh berhubungan badan, namun para pasangan kiranya perlu tahu dan mewaspadai bahwa sperma mengandung senyawa prostaglandin," jelas Andy.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Persalinan Normal Bikin Bentuk Vagina Berubah?

Andy menerangkan beberapa kondisi lain di mana ibu hamil dianjurkan untuk tidak berhubungan badan, di antaranya: 

  • Ibu hamil mengalami pendarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan
  • Ibu hamil membocorkan cairan ketuban
  • Serviks mulai terbuka sebelum waktunya (ketidakmampuan serviks)
  • Plasenta  sebagian atau seluruhnya menutupi pembukaan serviks (plasenta previa)
  • Ibu hamil memiliki riwayat persalinan prematur atau kelahiran prematur

"Saya harap semuanya tidak memaksakan diri demi kesehatan ibu hamil dan calon buah hati," tutur Andy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau