Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Clairine Clay Mengaku Idap Penyakit Kelainan Otak, Apa Itu?

Kompas.com - 17/01/2020, 10:07 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selebgram sekaligus artis peran Clairine Clay mengaku mengidap penyakit kelainan otak sejak 2016.

Namun, kondisinya kini semakin membaik sejak dirinya terjun ke dunia akting selama beberapa tahun terakhir.

“Jujur enggak (merasakan sakit). Karena ini yang aku mau dan aku enjoy ngejalani-nya (akting). Walaupun di samping ya bisa dibilang stres, jadwal syuting, capek, jamnya tidur istirahatnya kurang,” kata Clairine Clay, melansir dari Kompas.com, Selasa (14/1/2020).

Seperti apakah penyakit kelainan otak itu?

Penyakit kelainan otak bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti infeksi, trauma, stroke, kejang, hingga tumor.

Baca juga: Clairine Clay Cerita soal Penyakit Kelainan Otak yang Diidapnya

Merangkum laman WebMD dan Healthline, berikut macam-macam kelainan yang terjadi pada otak:

1. Cedera otak

Cedera otak sering disebabkan oleh trauma tumpul atau trauma fisik pada anggota tubuh, yang disebabkan oleh tabrakan, luka atau serangan fisik.

Trauma ini dapat merusak jaringan otak, neuron, dan saraf yang memengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan seluruh tubuh.

Perawatan cedera otak bisa dilakukan lewat pemebrian obat, rehabilitasi atau operasi, tergantung pada jenis cedera yang dialami.

Di sisi lain, banyak penderita cedera otak membutuhkan terapi seperti terapi fisik, terapi wicara dan bahasa serta perawatan psikiatri.

2. Tumor otak

Kelainan otak ini terjadi ketika terdapat pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otak yang menyebabkan bagian otak tertentu mengalami tekanan.

Perawatan pasien tumor otak juga tergantung pada berbagai faktor seperti ukuran tumor, usia, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Jenis perawatan pasien tumor yang paling umum adalah operasi, kemoterapi dan terapi radiasi.

3. Penyakit neurodegeneratif

Penyakit neurodegeneratif menyebabkan otak dan saraf memburuk seiring waktu.

Hal tersebut dapat mengubah kepribadian, menyebabkan kebingungan serta menghancurkan jaringan dan saraf otak.

Penyakit neurodegeneratif juga dapat menyebabkan kerusakan permanen, sehingga gejalanya cenderung memburuk saat penyakit berlanjut.

Gejala baru juga cenderung berkembang dari waktu ke waktu.

Tidak ada obat untuk penyakit neurodegeneratif, tetapi pengobatan dapat membantu mengurangi gejala dan menjaga kualitas hidup.

Baca juga: Idap Penyakit Kelainan Otak, Clairine Clay Tetap Enjoy Beraktivitas

4. Gangguan mental

Gangguan mental adalah kondisi yang mempengaruhi pola perilaku manusia. Gejala gangguan mental bervariasi berdasarkan kondisi.

Dua jenis perawatan utama untuk gangguan mental adalah pengobatan dan psikoterapi. Gangguan mental yang umum terjadi, misalnya:

  • depresi
  • kegelisahan
  • gangguan bipolar
  • gangguan stres pasca-trauma (PTSD)
  • skizofrenia

Faktor risiko

Penyakit kelainan otak bisa menyerang siapa saja. Faktor risiko berbeda untuk berbagai jenis gangguan otak.

Pada penderita cedera otak, misalnya, hal ini umum terjadi pada anak di bawah 4 tahun, dewasa muda antara 15 hingga 25 tahun, dan orang tua berusia 65 tahun ke atas.

Sementara itu, tumor otak dapat menyerang orang-orang di segala usia.

Faktor genetika dan paparan terhadap faktor risiko lingkungan seperti radiasi juga dapat meningkatkan peluang kita mengalami tumor otak.

Untuk penyakit neurodegeneratif, faktor usia dan riwayat keluarga adalah faktor risiko yang paling signifikan.

Pada penderita gangguan mental, faktor genetik, trauma dalam hidup, penyalahgunaan alkohol dan narkoba juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

Beberapa kondisi penyakit kelainan otak bisa dengan mudah diobati menggunakan obat-obatan tertentu dan terapi.

Namun, kelainan otak seperti neurodegeneratif dan beberapa jenis cedera otak traumatis belum memiliki obat.

Orang dengan kondisi ini sering menghadapi perubahan permanen dalam perilaku, kemampuan mental, atau koordinasi tubuh.

Dalam kasus ini, pasien memerlukan perawatan khusus untuk mengelola penyakit dan mempertahankan kemandirian.

Baca juga: Diduga Kelainan Otak, Oknum Polisi Gorok Leher Istri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau