Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ahli Sebut Wanita Rentan Idap Penyakit Darah Tinggi

Kompas.com - 17/01/2020, 18:00 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan biang penyakit jantung, otak, dan ginjal.

Menurut World Health Organization (WHO), seseorang dikatakan mengalami gangguan kesehatan hipertensi saat pengukuran tekanan darahnya di atas rata-rata.

Penderita hipertensi, level sistoliknya lebih dari 140 mmHg. Sedangkan tekanan darah diastoliknya lebih dari 90 mmHg.

Merujuk Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hipertensi merupakan silent killer lantaran banyak orang tidak menyadari gejala mengidap penyakit ini.

Gejala penyakit ini bisa dirasakan bervariasi di antara penderitanya. Beberapa di antaranya:

Sakit kepala, rasa berat di tengkuk, pusing, jantung berdebar-debar, mudah Ieiah, penglihatan kabur, kuping berdenging, dan mimisan.

Data dari WHO menunjukkan, pada 2015 terdapat 1,13 Miliar orang di dunia menderita penyakit tekanan darah tinggi.

Proporsi penderitanya satu banding empat untuk pria dan satu banding lima untuk wanita.

Baca juga: Studi Ungkap Wanita Lebih Rentan Idap Penyakit Jantung, Kok Bisa?

Pola tekanan darah wanita berbeda

Selama ini, penyakit pembuluh darah yang disebabkan tekanan darah tinggi seperti jantung dan stroke, identik dengan pria.

Namun, penelitian terbaru di jurnal JAMA Cardiology menemukan fakta penting untuk meningkatkan kewaspadaan kaum perempuan.

Melansir The New York Times, riset tersebut mengungkapkan wanita cenderung mengalami hipertensi lebih awal atau lebih muda ketimbang pria.

Selain itu, lonjakan tekanan darah pada wanita meningkat lebih cepat dibandingkan pria.

Dengan demikian, wanita bisa lebih cepat dan lebih riskan mengalami penyakit jantung sampai stroke daripada pria.

Riset tersebut dikerjakan dengan mengumpulkan data selama 43 tahun dari 32.833 orang berusia lima sampai 98 tahun.

Para peneliti menemukan, kecenderungan tekanan darah wanita lebih gampang melonjak mulai usia 20 tahunan, atau lebih cepat dibandingkan usia pria mengidap hipertensi.

"Anatomi dan fisiologi dasar pembuluh darah pria dan wanita sangat berbeda," kata perwakilan peneliti Dr. Susan Cheng.

Direktur Peneliti Kesehatan Masyarakat di Smidt Heart Institute of Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles ini berpesan hasil riset timnya menjadi alarm bagi para wanita.

“Memantau tekanan darah sangat penting bagi wanita," ujar Cheng.

Baca juga: Cegah Sakit Jantung dan Stroke, Ini Pentingnya Rutin Cek Kolesterol Sejak Muda

Cara mencegah hipertensi

Setelah mengetahui pola tekanan darah pada wanita, penting bagi kaum Hawa untuk mengecek tekanan darahnya.

Dokter dari Perhimpunan Hipertensi Indonesia, Dr. Tunggul Situmorang SpPD-KGH,FINASIM menjelaskan, penyakit tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama kematian di dunia.

Pasalnya, banyak di antara pasien hipertensi yang baru menyadari penyakitnya setelah terjadi komplikasi.

Organ utama yang rusak akibat tekanan darah tinggi antara lain otak, mata, jantung, ginjal, sampai pembuluh darah arteri perifer.

“Semua organ yang memiliki pembuluh darah akan dirusak oleh hipertensi,” katanya seperti dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, terdapat lebih dari 60 juta orang pengidap hipertensi di Indonesia. Prevalensi hipertensi tersebut sebesar 34,1 persen.

Kabar baiknya, penyakit tekanan darah tinggi dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya.

Antara lain menghindari rokok dan alkohol, serta menjaga pola makan dengan mengonsumsi sayur dan buah.

Selain itu, kurangi konsumsi gula, garam dan lemak berlebih. Tambahkan aktifitas fisik dan hindari stres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com