Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rengut Nyawa Habibie dan Ade irawan, Apa itu Penyakit Degeneratif?

Kompas.com - 17/01/2020, 19:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber ,

Penyakit degeneratif ini masuk dalam jenis golongan kardiovaskular yang bisa terjadi akibat pembuluh darah yang tersumbat, maupun detak jantung yang tidak normal.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi seperti gagal jantung, storke, aneurisma, henti jantung hingga kematian.

Baca juga: Mengenal Penyakit Degeneratif yang Merenggut Nyawa BJ Habibie

2. Osteoporosis

Penyakit ini adalah jenis penyakit degeneratif yang menyerang tulang dan terjadi saat tulang memiliki ruang-ruang kecil di dalamnya. Akibatnya, tulang kehilangan kekuatan dan kepadatannya.

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh kurangnya konsumsi kalsium dan minimnya kadar estrogen saat menopause, bisa berujung pada osteoporosis.

3. Alzheimer

Penyakit degeneratif ini menyerang sistem saraf dan biasanya muncul pada usia 65 tahun ke atas.

Alzheimer adalah penyakit progresif otak yang secara perlahan menyebabkan penurunan fungsi memori dan kognitif.

4. Kanker

Penyakit kanker terjadi karena pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali sehingga menyebabkan jaringan tubuh yang sehat mengalami kerusakan.

Penyebab kaker adalah perubahan (mutasi) pada gen dalam sel.

Penyebab mutasi gen antara lain gaya hidup merokok, paparan radiasi, virus, bahan kimia penyebab kanker (karsinogen), obesitas, hormon, peradangan kronis, dan jarang olahraga.

5. Diabetes tipe 2

Kondisi ini terjadi ketika kadar gula atau glukosa dalam darah tinggi.

Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa meyebabkan terjadinya komplikasi yang akan memengaruhi banyak organ dalam tubuh, seperti saraf, ginjal, jantung, hati, dan mata.

Sebagian besar diabetes tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang buruk seperi jarang olahraga, konsumsi alkohol berlebihan dan terlalu banyak mengonsumsi makanan manis.

Selain itu, faktor genetik juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com