Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Berdarah Dengue (DBD): Gejala, Penularan, dan Penanganan

Kompas.com - 24/01/2020, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan virus dengue.

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, virus dengue dapat menular dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Nyamuk biang DBD terdapat di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali wilayah yang ketinggiannya di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Di negara tropis, penyakit DBD jamak dijumpai dan kerap menjadi kejadian luar biasa (KLB).

Baca juga: Gejala Demam Berdarah Dengue atau DBD pada Anak

Penularan DBD

Virus dengue menginfeksi nyamuk Aedes betina saat nyamuk tersebut menghisap darah penderita DBD.

Penderita DBD itu umumnya berada dalam fase demam akut.

Demam ini timbul pada dua hari sebelum sampai lima hari setelah panas tinggi.

Nyamuk dapat menimbulkan infeksi selang delapan sampai 12 hari sesudah mengisap darah penderita DBD di fase demam akut.

Setelah melalui periode tersebut, kelenjar ludah nyamuk akan terinfeksi dan virus dapat menular ketika nyamuk mengigit orang.

Setelah masa inkubasi di tubuh manusia, gejala awal penyakit DBD rata-rata mulai muncul dalam empat sampai enam hari.

Gejala DBD

Penyakit DBD memiliki gejala awal yang spesifik, antara lain:

  • Demam tinggi mendadak dengan suhu di atas 38 derajat Celcius
  • Timbul bintik-bintik merah di kulit
  • Sakit kepala
  • Nyeri saat menggerakan bola mata
  • Nyeri punggung
  • Badan tersa lemah dan lesu
  • Gelisah
  • Ujung tangan dan kaki berkeringat
  • Muntah
  • Ulu hati terasa nyeri
  • Terkadang disertai mimisan dan buang air besar bercampur darah
  • Kadar trombosit turun hingga 100.000/mm3

Dalam beberapa kasus yang serius, penyakit ini menimbulkan pendarahan di saluran cerna, syok, dan kematian.

Baca juga: 6 Cara Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Hindari DBD

Penanganan DBD

Menurut buku Demam Berdarah, Perawatan di Rumah dan Rumah Sakit (2004) oleh Dr. Hindra I. Satari, Sp.A(K) dan Mila Meiliasari, setelah timbul demam disertai gejala awal DBD, penderita disarankan segera dibawa berobat ke dokter.

Biasanya, dokter akan memberikan obat penurun demam untuk menjaga suhu tubuh stabil.

Kendati kondisi tubuh sudah membaik, demam mirip pelana kuda karena timbul tenggelam pada pasien DBD itu patut diwaspadai.

Arahkan penderita untuk tetap beristirahat dan berikan asupan cairan yang cukup.

Anda bisa memberikan air putih, jus buah, atau cairan elektrolit.

Saat memberikan minuman pada pasien DBD, usahakan minuman tidak diberikan dalam jumlah besar sekaligus.

Pemberian cairan dalam jumlah besar sekaligus dapat memicu mual dan muntah.

Selain itu, pantau terus suhu tubuh dan kondisi kesehatan penderita DBD sampai dinyatakan sembuh oleh dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau