3. Kondisi medis yang berpengaruh pada otak
Beberapa penyakit tertentu bisa merusak bagian otak yang terkait dengan perilaku seksual, misalnya epilepsi dan demensia.
Baca juga: Kapan Seseorang Dikatakan Hiperseks?
4. Obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan untuk penyakit tertentu juga bisa menimbulkan efek perilaku seksual kompulsif.
5. Akses konten seksual dan pornografi
Mudahnya akses terhadap konten seksual dan pornografi pun dikatakan turut meningkatkan risiko terjadinya gangguan hiperseks.
Kondisi hiperseksualitas yang tidak ditangani akan membuat penderitanya mengalami hal-hal berikut:
Perilaku hiperseksual cenderung meningkat dari waktu ke waktu, jadi segera cari bantuan ketika kita telah merasakan gejalanya.
Pengobatan hiperseksual memerlukan bantuan konselor khusus. Melansir Hello Sehat, perawatan yang diberikan oleh konselor biasanya meliputi hal-hal berikut:
- Psikoterapi
Metode ini adalah bagian yang sangat penting dari setiap jenis pengobatan terhadap kecanduan.
Sesi terapi biasanya melibatkan proses identifikasi, mengubah pola pikir negatif dan membatasi keyakinan, penanganan konflik internal, meningkatkan wawasan dan kesadaran diri, dan melihat hubungan antara masalah interpersonal dan kecanduan.
- Terapi kelompok
Terapi kelompok melibatkan sesi reguler dengan sejumlah kecil pecandu seks lainnya yang dipimpin seorang terapis.
Terapi ini juga ideal untuk menghadapi alasan, pembenaran, dan penolakan yang berjalan seiring dengan perilaku kecanduan.
Baca juga: Ingin Bercinta Setiap Hari, Tanda Hiperseks?