Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Disepelekan, Hiperseks Pengaruhi Kesehatan dan Kehidupan

Kompas.com - 25/01/2020, 21:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

3. Kondisi medis yang berpengaruh pada otak

Beberapa penyakit tertentu bisa merusak bagian otak yang terkait dengan perilaku seksual, misalnya epilepsi dan demensia.

Baca juga: Kapan Seseorang Dikatakan Hiperseks?

4. Obat-obatan tertentu

Penggunaan obat-obatan untuk penyakit tertentu juga bisa menimbulkan efek perilaku seksual kompulsif.

5. Akses konten seksual dan pornografi

Mudahnya akses terhadap konten seksual dan pornografi pun dikatakan turut meningkatkan risiko terjadinya gangguan hiperseks.

Kondisi hiperseksualitas yang tidak ditangani akan membuat penderitanya mengalami hal-hal berikut:

  • Berjuang dengan perasaan bersalah, malu, dan rendah diri
  • Depresi, stres, dan kecemasan yang ekstrem
  • Merusak hubungan
  • Memiliki banyak utang akibat pembelian pornografi dan layanan seksual
  • Memiliki koneksi dengan HIV, hepatitis, atau infeksi menular seksual lainnya

Perilaku hiperseksual cenderung meningkat dari waktu ke waktu, jadi segera cari bantuan ketika kita telah merasakan gejalanya.

Pengobatan

Pengobatan hiperseksual memerlukan bantuan konselor khusus. Melansir Hello Sehat, perawatan yang diberikan oleh konselor biasanya meliputi hal-hal berikut:

- Psikoterapi

Metode ini adalah bagian yang sangat penting dari setiap jenis pengobatan terhadap kecanduan.

Sesi terapi biasanya melibatkan proses identifikasi, mengubah pola pikir negatif dan membatasi keyakinan, penanganan konflik internal, meningkatkan wawasan dan kesadaran diri, dan melihat hubungan antara masalah interpersonal dan kecanduan.

- Terapi kelompok

Terapi kelompok melibatkan sesi reguler dengan sejumlah kecil pecandu seks lainnya yang dipimpin seorang terapis.

Terapi ini juga ideal untuk menghadapi alasan, pembenaran, dan penolakan yang berjalan seiring dengan perilaku kecanduan.

Baca juga: Ingin Bercinta Setiap Hari, Tanda Hiperseks?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com