Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Paru-paru: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 01/02/2020, 16:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Cancer.org,

KOMPAS.com - Para perokok aktif maupun pasif patut mewaspadai datangnya penyakit kanker paru-paru.

Hal itu dikarenakan rokok masih menjadi salah satu faktor terbesar penyebab penyakit kronis tersebut.

Banyak orang mungkin tak menyadari mereka telah terjangkit penyakit kanker paru-paru.

Kondisi itu tergolong lumrah mengingiat kanker paru-paru memiliki ciri seperti penyakit kanker lainnya.

Baca juga: 10 Gejala Awal Penyakit Kanker

Kanker paru-paru diketahui tidak menyebabkan gejala apa pun sampai kanker ini menyebar luas.

Namun, menurut American Cancer Society, pada beberapa kasus dengan kanker paru-paru awal, teradapat sejumlah gejala yang layak diwaspadai.

Gejala kanker paru-paru

Berikut beberapa gejala kanker paru-paru pada umumnya:

  1. Batuk yang tidak kunjung sembuh atau memburuk
  2. Batuk darah atau dahak berwarna karat (ludah atau dahak)
  3. Nyeri dada yang seringkali lebih buruk dengan napas dalam, batuk, atau tertawa
  4. Suara serak
  5. Kehilangan selera makan
  6. Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
  7. Sesak napas
  8. Merasa lelah atau lemah
  9. Infeksi seperti bronkitis dan radang paru-paru yang tidak hilang atau terus datang kembali

American Lung Association menyatakan hal serupa. Menurut mereka, banyak orang dengan kanker paru-paru tidak memiliki gejala sampai penyakit ini memasuki tahap selanjutnya.

Karena ada sangat sedikit ujung saraf di paru-paru, tumor bisa tumbuh tanpa menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman.

Ketika gejala hadir, seseorang dengan kanker paru-paru mungkin akan merasakan hal demikian:

Batuk yang tidak kunjung sembuh dan memburuk seiring waktu

  1. Suara serak
  2. Nyeri dada konstan
  3. Napas pendek atau mengi
  4. Infeksi paru yang sering seperti bronkitis atau pneumonia
  5. Batuk darah

Beberapa gejala kanker paru-paru bahkan tidak tampak seperti adanya masalah pada paru-paru atau pernapasan, seperti:

  1. Penurunan berat badan
  2. Kehilangan selera makan
  3. Sakit kepala
  4. Nyeri atau patah tulang

Anda dianjurkan untuk segera menemui dokter apabila mendapati gejala-gejala ini. Jika berisiko terkena kanker paru-paru, bicarakan dengan dokter tentang kemungkinan dilakukan skrining.

Baca juga: Kanker Ginjal: Gejala, Penyebab, Jenis, dan Cara Mengobati

Pada beberapa orang sayangnya, salah didiagnosis dalam waktu yang lama karena gejala kanker paru-paru mirip dengan diagnosis lain seperti pneumonia, alergi, atau pilek.

Penyebab kanker paru-paru

Menurut American Lung Association, siapa pun bisa terkena kanker paru-paru. Kanker ini terjadi ketika sel-sel di paru bermutasi atau berubah.

Berbagai faktor dapat menyebabkan mutasi sel-sel di paru-paru bisa terjadi. Paling sering, perubahan sel di paru-paru ini terjadi ketika orang menghirup zat-zat berbahaya dan beracun.

Bahkan jika Anda masih berisiko terkena kanker paru-paru meski telah terpapar zat ini bertahun-tahun yang lalu. 

Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang rentan terkena sakit kanker paru-paru:

1. Merokok

Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru. Aktivitas ini bahkan menyebabkan sekitar 90 persen kasus kanker paru-paru.

Baca juga: Harga Rokok Tahun 2020 Naik, Dokter: Saatnya Berhenti Merokok!

Asap tembakau diketahui mengandung banyak bahan kimia yang diketahui menyebabkan kanker paru-paru.

Orang yang tidak merokok juga dapat mengidap kanker paru-paru karena dipengaruhi oleh kebiasaan merokok. Di mana, mereka menderita sakit kronis karena menghirup asap rokok orang lain.

Kurangi risiko:

  • Jangan mulai merokok
  • Berhentilah merokok
  • Hindari asap rokok

2. Radon

Paparan radon adalah penyebab utama kedua kanker paru-paru.

Radon adalah gas radioaktif yang tidak berwarna dan tidak berbau yang ada secara alami di tanah.

Radon bisa muncul melalui tanah dan memasuki bangunan melalui celah dan retakan kecil.

Satu dari setiap 15 rumah di Amerika ditemukan adanya paparan radon.

Paparan radon yang dikombinasikan dengan kebiasaan merokok jelas secara serius dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur di Lantai Sebabkan Paru-paru Basah?

Kurangi risiko:

  • Tes rumah untuk kandungan radon. Tes dapat dilakukan dengan alat uji yang murah dan mudah yang dijual di toko perangkat keras

3. Bahan kimia berbahaya

Paparan bahan kimia berbahaya tertentu memiliki risiko kanker paru-paru.

 

Berikut beberapa bahan yang patut diwaspadai sebagai penyebab kanker paru-paru:

  1. Asbes
  2. Uranium
  3. Arsenik
  4. Kadmium
  5. Kromium
  6. Nikel
  7. Beberapa produk minyak bumi sangat berbahaya

Kurangi risiko:

  • Jika terpapar debu dan asap di tempat kerja, tanyakan kepada penasihat kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagaimana cara melindungi diri.

4. Polusi Partikel

Polusi partikel mengacu pada campuran partikel padat dan cair yang sangat kecil yang ada di udara yang dihirup.

Bukti menunjukkan bahwa polusi partikel, termasuk yang berasal dari asap knalpot itu dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur Pakai Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Kurangi risiko:

  • Bantu melawan polusi
  • Bekerjasana dengan orang lain di komunitas untuk membersihkan udara dihirup

5. Gen

Faktor genetik juga dapat berperan dalam peluang seseorang terkena kanker paru-paru.

Adanya riwayat keluarga dengan kanker paru-paru memungkikan Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.

Kurangi risiko:

  • Menjaga pola makan sehat
  • Banyak olahraga

Cara mengobati kanker paru-paru

 

Pengobatan kanker paru-paru bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.

Pilihan teknik pengobatan kanker tersebut ditentukan dengan pertimbangan karakteristik, sebagai berikut:

  • Jenis kanker paru-paru
  • Stadium kanker paru-paru
  • Masalah kesehatan pasien lainnya
  • Preferensi pasien, yakni terkait efek samping yang bisa ditoleransi, jadwal, dan termasuk jenis perawatan paling nyaman

Berdasarkan profil kanker paru-paru dan preferensi pribadi pasien, dokter pada umumnya akan memberi satu atau kombinasi opsi pengobatan, sebagai berikut:

  1. Operasi
  2. Terapi radiasi
  3. Kemoterapi
  4. Terapi Bertarget
  5. Imunoterapi
  6. Palliative Care (Perawatan Pendukung)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau