KOMPAS.com - Tidak semua bayi dilahirkan dengan rambut yang lebat. Sebagian lainnya mungkin dilahirkan volume rambut yang tipis atau hampir botak.
Untuk mengatasinya, tidak sedikit orangtua di Indonesia yang percaya bahwa cukur rambut bayi dapat merangsang pertumbuhan rambutnya menjadi lebat.
Anggapan ini terus dipertahankan secara turun-temurun di masyarakat, tanpa ada bukti yang sahih akan kebenarannya.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Rambut Bayi Rontok Setelah Lahir?
Sebenarnya, cukur rambut bayi tidak berpengaruh pada seberapa tebal rambut mereka akan tumbuh nanti.
Alasannya adalah rambut tumbuh dari folikel di bawah kulit kepala, sementara mencukur hanya menghilangkan rambut di permukaan kulit. Hal ini tentu tak akan memengaruhi rambut yang tumbuh di folikel.
Akan tetapi, ketika rambut yang dicukur tumbuh kembali, memang akan terasa lebih tebal karena ujung rambutnya sama panjang.
Selain itu, tekstur rambut bayi juga dipengaruhi oleh faktor genetik sehingga gen dari orangtua memainkan peran dalam ketebalan rambutnya.
Ketika lahir, bayi biasanya memiliki rambut yang tipis. Mencukur kepala bayi pun dapat menghilangkan rambut bayi (vellus) hingga mendorong munculnya ‘rambut dewasa’.
Perubahan rambut bayi tersebut biasanya terjadi selama tahun pertama.
Namun, meski tidak bercukur, perubahan tersebut bisa terjadi secara alami.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.