Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Tio Pakusadewo, Kenali Penyebab Stroke Berulang dan Pencegahannya

Kompas.com - 14/04/2025, 05:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Aktor senior Tio Pakusadewo cerita di usia 61 tahun sudah dua kali terkena serangan stroke.

Riwayat serangan stroke yang dialami aktor ini terjadi pada 2020.

Karena sudah mengalami stroke berulang, Tio tidak menampik sering kali terpikir bisa meninggal, jika penyakit itu menyerang lagi.

Sehingga, ia berusaha agar penyakit gawat darurat ini tidak kembali menyerangnya.

Seperti yang dikutip dari Medical News Today, tidak ada batasan jumlah serangan stroke yang bisa dialami oleh seseorang tanpa menyebabkan kematian.

Namun, setiap stroke menyerang sel-sel otak bisa mengalami kerusakan permanen.

Akibatnya bisa kecacatan atau kematian, pada akhirnya.

Dari kisah Tio Pakusadewo tentang riwayat penyakit dan risikonya di masa depan, kita perlu memahami penyebab dan cara mencegah masalah kesehatan ini.

Baca juga: Belajar dari Tio Pakusadewo, Ketahui Berapa Kali Orang Bisa Terkena Stroke

Penyebab stroke berulang

Mengalami satu kali stroke merupakan faktor risiko untuk mengalami stroke berulang.

Secara umum, menurut Medical News Today, penyebab stroke berulang sama dengan penyebab stroke pertama.

Ada dua penyebab stroke yang juga akan membedakan jenisnya.

Pertama, stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum di mana penyebabnya adalah adanya penyumbatan di pembuluh darah otak.

Penyumbatan menyebabkan sel-sel di otak tidak mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkan.

Sel-sel otak membutuhkan pasokan darah dan oksigen yang konstan agar tetap bisa hidup.

Menurut Cleveland Clinic, sel-sel otak bisa mati, jika tidak mendapatkan pasokan yang cukup dalam 3-4 menit.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tragedi Ledakan di Pelabuhan Iran, 25 Tewas 800 Luka-luka
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau