Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epilepsi: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Cara Menangani

Kompas.com - 11/02/2020, 10:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

2. Kejang umum

Kejang yang melibatkan semua area otak disebut kejang umum. Ada 6 jenis kejang umum, yakni:

  • Kejang absen yang sering terjadi pada anak-anak dan ditandai dengan adanya tatapan kosong atau gerakan tubuh yang halus seperti mata berkedip atau memukul bibir. Kejang ini dapat menyebabkan hilangnya kesadaran singkat
  • Kejang tonik dapat menyebabkan kekakuan pada otot. Kejang-kejang ini biasanya memengaruhi otot-otot di punggung, lengan, dan kaki. Ketika hal itu terjadi, seseorang bisa saja jatuh ke tanah
  • Kejang atonik atau kejang drop dapat menyebabkan hilangnya kontrol otot. Di mana, seseorang yang mengalami kejang ini dapat tiba-tiba runtuh atau jatuh
  • Kejang klonik berhubungan dengan gerakan otot yang tersentak-sentak atau berirama. Kejang ini biasanya menyerang leher, wajah dan lengan
  • Kejang mioklonik biasanya muncul sebagai sentakan atau sentakan singkat pada lengan dan kaki
  • Kejang tonik-klonik adalah jenis kejang epilepsi yang paling dramatis dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba. Selain itu, kejang ini dapat menyebabkan tubuh menjadi kaku dan gemetar, dan kadang-kadang kehilangan kontrol kandung kemih atau menggigit lidah

Kapan harus ke dokter?

Seseorang dengan epilepsi dianjurkan segera mendatangi dokter jika mengalami gejala sebagai berikut:

  • Kejang berlangsung lebih dari lima menit
  • Pernapasan atau kesadaran tidak kembali setelah kejang berhenti
  • Kejang kedua segera terjadi
  • Mengalami demam tinggi
  • Mengalami kelelahan
  • Sedang hamil
  • Menderita diabetes.
  • Penderita telah melukai diri sendiri selama kejang
  • Kejang untuk pertama kalinya

Penyebab epilepsi

Melansir Health Line, penyebab epilepsi pada 6 dari 10 orang penderita tidak dapat ditentukan. Dengan kata lain, penyebab gangguan ini sulit diketahui secara pasti.

Namun, beberapa hal berikut mungkin termasuk faktor yang dapat membuat seseorang  mengalami kejang karena epilepsi:

  • Cedera otak traumatis
  • Jaringan parut pada otak setelah mengalami cedera otak (epilepsi pasca-trauma)
  • Penyakit serius atau demam tinggi
  • Stroke adalah penyebab utama epilepsi pada orang di atas usia 35
  • Penyakit pembuluh darah lainnya
  • Kekurangan pasokan oksigen ke otak
  • Tumor atau kista otak
  • Demensia atau penyakit Alzheimer
  • Penggunaan obat tertentu
  • Cedera prenatal
  • Malformasi otak
  • Kekurangan oksigen saat lahir
  • Penyakit menular seperti AIDS dan meningitis
  • Kelainan genetik atau perkembangan atau penyakit neurologis

Keturunan memainkan peran juga dalam beberapa jenis epilepsi. Umumnya, ada kemungkinan 1 persen seseorang dapat mengembangkan epilepsi sebelum usia 20 tahun. Namun, jika seseorang memiliki orang tua dengan epilepsi, risiko mereka menderita epilepsi bisa meningkatkat jadi 2 hingga 5 persen.

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (1): Gejalanya Kerap Tak Disadari

Faktor genetika tersebut juga dapat membuat beberapa orang lebih rentan terkena serangan epilepsi dari pemicu lingkungan.

Epilepsi dapat berkembang pada usia berapa pun. Namun, diagnosis biasanya terjadi pada anak usia dini atau setelah usia 60 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau