KOMPAS.com - Beberapa daerah di Indonesia telah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona.
Masyarakat yang tinggal di daerah berstatus KLB juga dihimbau untuk melakukan karantina mandiri demi meminimalisir penyebaran virus Corona jenis baru.
Menurut riset yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet, karantina mandiri karena penyebaran virus Corona jenis baru ini juga berefek negatif pada kondisi psikologis masyarakat, termasuk anak-anak.
Berada di rumah terlalu lama dan mengurangi aktivitas atau interaksi sosial memang bisa mengakibatkan rasa bosan yang berdampak buruk pada psikologis kita.
John Eastwoost, psikolog dari York University, Toronto, mengatakan bahwa kebosanan bisa membuat kita mengalai depresi, makan berlebihan, dan kecemasan.
Baca juga: Pentingnya Karantina Mandiri untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona
Padahal, anak-anak sangat mudah merasa bosan. Anak-anak biasanya memiliki energi yang tinggi.
Berada di rumah terlalu lama bisa membuat mereka bingung bagaimana menyalurkan energi yang mereka miliki sehingga berujung pada rasa bosan.
Melansir lama Good Morning America, ahli parenting Rachel Simmons mengungkapkan tips mengatasi rasa bosan pada anak selama melakukan karantina mandiri di rumah. Berikut tips tersebut:
Melakukan rutinitas seperti biasa akan membuat anak merasa aman. Oleh karena itu, Simmons menyarankan kita untuk tetap menerapkan jadwal tidur dan makan seperti hari biasa.
Ia juga menyarankan kita untuk mengajak anak-anak turut serta dalam emnyusun rencana harian yang baru.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.