KOMPAS.com - Pasien yang terinfeksi virus corona dan mengalami gagal napas jamak membutuhkan ventilator.
Fungsi ventilator adalah untuk membantu seseorang yang mengalami kesulitan bernapas.
Menurut American Thoracic Society, kadar oksigen alat ventilator yang digunakan untuk membantu pernapasan pasien lebih tinggi daripada alat bantu oksigen lainnya.
Alat ventilator juga membantu paru-paru tetap mengembang, sehingga kantung udara di paru-paru tidak mengempis.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Pneumonia yang Rentan Serang Anak-anak dan Lansia
Melansir Health, menurut data dari kasus infeksi virus corona di China, sebanyak 47-71 persen pasien Covid-19 membutuhkan bantuan mesin ventilator untuk bernapas.
Prof. David Story dari University of Melbourne menjelaskan, sebelum memberikan mesin bantuan pernapasan atau ventilator, dokter terlebih dulu memastikan ada gejala gagal napas pada pasien.
"Napas pasien jadi lebih cepat, pasien tampak tertekan, kadar CO2 dalam darah naik, mereka juga mengalami kebingungan," jelas dia, seperti dilansir Guardian (26/3/2020).
Menurut Story, orang normal dapat bernapas 15 kali per menit. Sedangkan pasien dengan gejala gagal napas bisa bernapas sampai 28 kali per menit.
Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Paru-paru saat Tubuh Terinfeksi Virus Corona?
Dalam kondisi berbeda, sebelum memasang mesin ventilator, dokter umumnya mengupayakan jalan lain untuk meningkatkan kadar oksigen pasien.
Metode yang lebih minim resiko (noninvasif) ini dilakukan dengan pemberian oksigen lewat masker atau tabung oksigen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.