KOMPAS.com - Ganggan bipolar biasanya didiagnosis pada usia dewasa. Namun, gangguan kesehatan mental ini juga bisa terjadi pada usia berapapun, termasuk di masa kanak-kanak.
Bipolar merupakan kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim.
Penderita bipolar bisa merasakan emosi yang sangat tinggi (mania atau hipomania) dan sangat rendah (depresi).
Ketika berada dalam fase depresi, penderita bisa merasa sangat sedih dan putus asa bahkan kehilangan minatnya.
Sebaliknya, saat berada dalam fase mania penderita bisa merasa euforia, penuh energi atau mudah tersinggung.
Baca juga: Berapakah Suhu Tubuh Normal Manusia?
Perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih.
Sama halnya bipolar yang terjadi pada orang dewasa, bipolar pada anak-anak juga bisa menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis.
Terjadinya pergolakan emosional memang hal yang biasa di masa kanak-kanak, apalagi jika anak telah berada di masa puber.
Namun, jika pergolakan emosi yang ditunjukan terjadi secara berkelanjutan atau menyebabkan masalah yang signifikan, orangtua harus segera mewaspadainya.
Melansir Mayo Clinic, berikut gejala gangguan bipolar yang terjadi pada anak-anak:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.