KOMPAS.com – Obat yang diresepkan dokter tak selalu berwujud kapsul atau tablet.
Pasien bisa juga dianjurkan oleh dokter untuk mengonsumsi obat sirup atau obat cair.
Jika mendapati hal tersebut, ada baiknya Anda mengetahui cara menyimpan obat cair yang baik dan benar.
Ha itu dikarenakan, sirup adalah salah satu bentuk sediaan obat yang mudah mengalami kerusakan.
Baca juga: Cara Memilih Obat Batuk yang Tepat
Sebagai bentuk sediaan cair, sirup memiliki kandungan air yang cukup banyak. Di mana, air merupakan media kehidupan yang baik, termasuk juga untuk mikroba dan bakteri.
Air juga dapat mempermudah dan mendorong terjadinya reaksi kimia.
Oksigen di udara dapat mengoksidasi zat dalam cairan obat.
Reaksi oksidasi ini lebih mudah berlangsung dalam keadaan lembab atau pada obat yang mengandung banyak air.
Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt., dalam bukunya berjudul Cerdas Mengenali Obat (2010), menerangkan kandungan gula yang cukup tinggi pada sirup sebenarnya dapat mencegah pertumbuhan bakteri tertentu.
Akan tetapi, kandungan gula tersebut masih tidak dapat mencegah oksidasi yang mungkin terjadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.