KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1985 telah menetapkan definisi rational use of medicine atau penggunaan obat secara rasional.
Penggunaan obat secara rasional berarti pasien menerima obat sesuai dengan indikasi, pada dosis yang tepat, untuk jangka waktu pemberian yang tepat, serta pada harga yang termurah baginya.
Mengacu definisi tersebut, sangat disayangkan WHO sempat mendapati sejumlah masalah mengenai penggunaan obat yang tidak rasional.
Baca juga: Cara Memilih Obat Batuk yang Tepat
Berikut ini beberapa temuannya:
Baca juga: 15 Manfaat Konsumsi Kunyit, Obat Demam hingga Anti Racun
Sementara itu, dr. Fransisca Handy, Sp.A dalam bukunya berjudul A-Z Penyakit Langganan Anak (2016), membeberakan ada sejumlah praktik penggunaan obat secara tidak rasional yang sering terjadi di masyarakat.
Berikut beberapa di antaranya:
dr. Fransisca mengungkapkan, ada sejumlah dampak buruk yang bisa terjadi sebagai akibat dari penggunaan obat yang tidak rasional tersebut.
Berikut beberapa kerugiannya:
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini 6 Manfaat Luar Biasa Konsumsi Bawang Putih
“Ingat! Pengguaan obat secara rasional bukan berarti antiobat, tetapi menempatkan obat pada porsinya. Tatalaksana penyakit harus ditentukan berdasar diagnosis dan pedoman. Obat adalah bagian dari tatalaksana yang belum tentu menjadi yang utama dan satu-satunya,” tulis dr. Fransisca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.