Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2020, 20:58 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Masturbasi adalah aktivitas seksual yang dilakukan dengan cara menstimulasi alat kelamin.

Melansir Medical News Today, seseorang merancap dengan berbagai alasan.

Ada yang untuk mencari kesenangan, kenikmatan, atau untuk melepaskan ketegangan.

Di luar berbagai tujuannya, selama ini jamak beredar mitos seputar masturbasi.

Baca juga: Berapa Lama Sperma Mampu Bertahan di Dalam Rahim?

Mitos kesehatan masturbasi

Terdapat beberapa klaim seputar masturbasi punya efek samping bagi kesehatan:

  • Menyebabkan kebutaan
  • Telapak tangan jadi berbulu
  • Impotensi di kemudian hari
  • Disfungsi ereksi
  • Penis jadi menyusut
  • Penis bengkok
  • Jumlah sperma turun
  • Bikin mandul atau tidak subur
  • Hubungan pasutri jadi tidak harmonis
  • Badan jadi lemah

Sederet klaim tersebut selama ini belum terbukti secara ilmiah.

Faktanya, sebagian pria dan wanita baik yang melakukannya sendiri atau bersama pasangannya, tidak mengalami hal tersebut.

Terdapat satu studi yang menyebut, wanita yang melakukan masturbasi saat menikah lebih bahagia ketimbang wanita yang tidak merancap.

Baca juga: Ciri-ciri Sperma Sehat yang Mampu Membuahi Sel Telur

Efek samping masturbasi

Terdapat beberapa efek samping masturbasi, baik bagi pria maupun wanita. Umumnya, dampak merancap tidak berbahaya. Berikut beberapa di antaranya:

1. Peradangan di bagian alat vital

Beberapa orang mengalami radang di bagian alat vital karena masturbasi terlalu kasar.

Namun, umumnya kondisi ini akan sembuh sendiri dalam beberapa hari.

Pria yang kerap melakukan masturbasi, bagian penisnya bisa membengkak. Kondisi ini juga bisa hilang dalam beberapa hari.

2. Merasa bersalah

Masturbasi dilarang di sejumlah kepercayaan, agama, spirirual, maupun budaya.

Sehingga, beberapa orang yang merancap kerap diselimuti perasaan bersalah.

Perasaan bersalah ini bisa berlangsung sesaat. Namun, ada juga yang merasa malu dan bersalah dalam rentang waktu cukup lama.

Baca juga: 4 Cara Memperbanyak Jumlah Sperma

3. Menurunnya sensitivitas seksual

ilustrasi masturbasiIPGGutenbergUKLtd ilustrasi masturbasi
Pria yang terbiasa melakukan masturbasi dengan agresif bisa mengalami penurunan sensasi saat berhubungan seksual.

Terlebih jika pria tersebut terbiasa mencengkeram bagian penis terlalu kuat.

Alih-alih agresif, pria dan wanita lebih disarankan untuk memberikan tambahkan stimulasi demi mendongkrak gairah seksual.

4. Kanker prostat

Studi terkait masturbasi dan kanker prostat menunjukkan hasil yang kontradiktif.

Riset pada 2003 menyebut, pria yang ejakulasi lebih dari lima kali seminggu saat berusia 20 tahunan, 1/3 kali lebih jarang menderita kanker prostat.

Peneliti tersebut berspekulasi, penurunan risiko kanker prostat terkait dengan efek ejakulasi yang dapat mencegah penumpukan zat penyebab kanker di kelenjar prostat.

Riset sejenis pada 2016 juga membuktikan, pria yang ejakulasi minimal 21 kali per bulan risikonya mengalami kanker prostat rendah.

Namun, penelitian pada 2008 membuktikan, aktivitas seksual yang terlalu sering pada pria berusia 20-an dan 30-an justru meningkatkan risiko kanker prostat.

Baca juga: 8 Makanan Terbaik Agar Sperma Sehat dan Subur

5. Mengganggu kehidupan sehari-hari

Beberapa orang yang melakukan masturbasi secara berlebihan dapat menganggu kehidupan sehari-hari.

Akibat masturbasi, beberapa orang bahkan sampai kehilangan pekerjaan, sekolah, atau kehidupan sosialnya terganggu.

Orang yang mulai merasakan dampak buruk masturbasi baiknya segera berkonsultasi pada tenaga profesional kesehatan.

Berkonsultasi pada terapis seks juga dapat membantu mengatasi masturbasi yang berlebihan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau