Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2020, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber WHO

KOMPAS.com – Di tengah pandemi Covid-19, banyak orang rela melakukan berbagai cara agar jangan sampai tertular atau terinfeksi virus corona baru penyebab penyakit tersebut.

Tak hanya rutin mengenakan masker ke mana-mana, banyak orang kini tampak mulai mengubah kebiasaan sehari-hari dengan rajin mencuci tangan dan membersihkan diri setelah melakukan berbagai hal.

Selain itu, masyarakat belakangan juga mulai menata pola makan mereka dengan tujuan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah tertular Covid-19.

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Bisa Turunkan Daya Tahan Tubuh

Jika Anda termasuk orang yang sudah melakukan berbagai tindakan tersebut, berarti telah peduli akan adanya wabah virus corona.

Jika belum, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menganjurkan masyarakat luas untuk bisa melindungi diri dan orang-orang terdekat dari infeksi Covid-19.

Ada beberapa efek buruk yang bisa didapat seseorang jika masih anggap remeh virus corona.

Ini buruknya:

1. Menderita Covid-19 parah

WHO menegaskan berisiko rendah bukan berarti tidak berisiko terjangkit virus corona.

Artinya, jika Anda berusia kurang dari 60 tahun dan tidak memiliki kondisi medis, Anda masihbisa terjangkit Covid-19.

WHO memang mendapati hingga saat ini, sekitar 95 persen orang yang pernah terjangkit Covid-19 telah sembuh atau berangsur-angsur sembuh.

Selain itu, 4 dari 5 orang yang terjangkit Covid-19 akan mengalami gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk kering.

Tapi tetap saja, Anda bisa menderita Covid-19 yang parah karena bukan tidak mungkin Anda termasuk orang memiliki kondisi kesehatan tertentu yang selama ini belum diketahui.

Baca juga: 4 Tips Sarapan yang Baik untuk Jaga Daya Tahan Tubuh

2. Harus mengikuti karantina 14 hari

Karena meremehkan imbauan untuk di rumah saja atau tidak bepergian, bukan tidak mungkin membuat Anda akhirnya diwadjibkan untuk melakukan katantina 14 hari.

Kewajiban karantina ini bisa pula datang setelah Anda secara tidak sengaja melakukan kontak dekat atau berada dalam satu lingkungan dengan pasien corona di luar rumah.

Kebijakan karantina ini pun mengharuskan Anda tetap berada di rumah untuk mengantisipasi penularan virus corona kepada orang lain.

Di beberapa daerah, proses karantina diketahui akan dipantau juga oleh masyarakat sekitar dan pemerintah setempat.

Dengan begitu, apabila sampai melanggar, Anda bisa dikenakan sanksi sosial.

3. Menularkan Covid-19 ke orang lain

Ilustrasi masker melindungi saat batuk dan mencegar tertular virus coronaShutterstock Ilustrasi masker melindungi saat batuk dan mencegar tertular virus corona

Dalam laman resminya, WHO telah menyatakan, meskipun gejala Covid-19 pada umumnya ringan, penyakit ini patut diwaspadai bersama karena dapat menyebar dengan cepat.

Penyakit akibat virus corona ini memang bisa jadi tidak akan berbahaya atau tidak menimbulkan kondisi parah pada diri Anda yang relatif masih muda atau memiliki sistem imun yang baik.

Tapi sayangnya, kondisi itu belum tentu terjadi pada orang lain di sekitar Anda yang tertular virus corona. Mereka bisa megalami Covid-19 yang parah.

Baca juga: 11 Hal yang Harus Dilakukan jika Anda Berisiko Terjangkit Covid-19

4. Membuat orang lain cemas

Sikap meremahkan virus corona yang Anda tunjukkan bisa jadi membuat orang lain cemas.

Misalnya saja, Anda belakangan ini masih sering nongkrong ramai-ramai atau wara-wiri keluar rumah tanpa masker.

Sikap itu disinyalir dapat membuat orang lain berpikir bahwa Anda bisa membawa dan menyebarkan virus corona di lingkungan.

WHO pun telah mengingatkan bahwa stress dan tekanan selama masa yang sulit ini dapat meningkatkan risiko depresi.

5. Tak membantu tenaga medis

Jika masih meremehkan virus corona hingga kemudian terinfeksi Covid-19, Anda bisa merugikan para tenaga medis yang berjuang di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

Maka dari itu, Anda pun dianjurkan oleh WHO untuk mematuhi berbagai arahan dari pemerintah, termasuk sebagai upaya untuk membantu para tenaga medis.

WHO dalam laman resminya who.int, mengakui bekerja di garis terdepan selama wabah Covid-19 sangatlah berat dan bisa memicu stres.

Sangatlah wajar jika para tenaga medis ini terbebani dan frustasi.

Para tenaga medis ini bahkan bisa mendapatkan stigma dari keluarga, teman, rekan sejawat dan orang-orang lain mengenai diri mereka yang harus dijauhi karena bisa menularkan virus corona.

Hal itu pun dapat menyebabkan mereka terkekan.

Baca juga: 6 Jenis Tanaman Herbal untuk Cegah Infeksi Virus Corona

6. Ganggu aktivitas ekonomi

Efek lebih jauh ketika Anda termasuk orang yang meremehkan virus corona, yakni membuat pemerintah dan banyak pihak lain tak bisa segera menghentikan wabah Covid-19.

Jika wabah ini terus berlarut, bukan tidak mungkin pemerintah akhirnya memilih kebijakan lockdown.

Padahal kebijakan lockdown ini disinyalir akan membawa dampak yang sangat signifikan terhadap aktivitas ekonomi masyakarat, khususnya sektor usaha informal.

Dalam kondisi sekarang ini pun, ketika pemerintah Indonesia tidak atau belum memutusan lockdown, aktivitas ekonomi masyarakat di beberapa daerah di Tanah Air dilaporkan sudah lesu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com