KOMPAS.com - Beberapa orang masih memiliki anggapan yang keliru mengenai sarapan.
Minum kopi atau teh, makan sepotong kue atau gorengan dianggap sudah melakukan sarapan.
Ada juga yang masih makan sarapan di atas pukul 09.00 WIB atau 10.00 WIB, seperti saat jam istirahat sekolah atau kerja.
Sarapan juga kurang tepat jika masih dianggap hanya sekadar aktivitas mengisi perut agar kenyang di pagi hari.
Baca juga: Sarapan Bisa Mengubah Otak Anak Menjadi Seperti Ini
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar mendapatkan kemanfaatan sesungguhnya dari sarapan.
Berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan saat menyantap sarapan untuk meningkatkan daya tahan tubuh:
1. Tidak menunda waktu sarapan
Sarapan yang baik selalu dilakukan pada waktu pagi hari, bukan menjelang makan siang, dan tidak perlu dibedakan antara saat hari kerja atau sekolah, maupun hari libur.
Hasil penelitian menunjukkan, waktu terbaik untuk menyantap sarapan adalah 30-60 menit setelah bangun tidur di pagi hari.
Sementara, sumber lain menyebut waktu menyantap sarapan masih diperbolehkan maksimal hingga 2 jam setelah bangun tidur.
Di Indonesia sendiri, rata-rata menyantap sarapan baiknya dilakukan sebelum jam 9 pagi.
2. Pilih menu sarapan yang bergizi
Jenis makanan yang dikonsumsi untuk sarapan akan memengaruhi kondisi tubuh selama beberapa jam ke depan.
Menu sarapan yang sehat sebaiknya memiliki kandungan gizi seimbang dan memenuhi 20-35 persen angka kecukupan energi sehari.
Baca juga: 8 Manfaat Sarapan, Pasok Energi hingga Tingkatkan Daya Ingat
Jumlah zat gizi sarapan akan menyumbang sekitar seperempat dari asupan zat gizi harian seseorang.