KOMPAS.com - Tidur mendengkur tentu sangat menganggu orang lain. Selain itu, tidur mendengkur juga bisa menjadi pertanda adanya masalah serius pada kesehatan kita.
Menurut pakar pengobatan tidur Harneet Walia, mendengkur terjadi ketika ada penyempitan di saluran napas bagian atas.
Hal ini membuat aliran udara yang melewati mulut dan hidung terganggu. Terganggunya aliran udara ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor berikut:
Baca juga: Baru Mulai Olahraga Berat Badan Justru Tambah, Kenapa Begitu?
Anak lidah atau uvula yang terlalu panjang bisa mempersempit lubang dari hidung ke tenggorokan sehingga menghalangi jalannya napas.
Ketika seseorang bernafas, uvula yang terlalu panjang akan ini bergetar dan bertabrakan dengan struktur lain di mulut sehingga menghasilkan suara dengkuran.
Saluran hidung yang tersumbat bisa membuat seseorang sulit untuk menghirup udara. Hal ini bisa menganggu jaringan lunak sehingga menyebabkan munculnya bunyi dengkuran.
Biasanya, orang yang mengalami sinus atau alergi juga rentan mengorok saat tidur. Kelainan pada hidung, seperti septum yang menyimpang atau polip, juga dapat menyebabkan penyumbatan.
Menurut Walia, tidur telentang membuat seseorang rentan mendengkur. Pasalnya, tidur dalam posisi telentang dapat menyebabkan lidah mengendur ke arah belakang tenggorokan sehingga mengakibatkan jalan napas terhambat.
Otot tenggorokan dan lidah yang mengendur dan bisa menghambat jalannya pernapasan sehingga menimbulkan bunyi dengkuran.
Hal itu bisa disebabkan karena berbagai faktor seperti terlalu banyak mengonsumsi alkohol sebelum tidur dan kurang tidur.
Mendengkur menjadi salah satu gejala sleep apnea. Pasalnya, sleep apnea adalah kondisi serius di mana pernapasan terhambat sehingga menyebabkan tidur terganggu.
Orang yang menderita sleep apnea cenderung mendengkur lebih teratur dan keras.
Mereka juga seringkali terengah-engah hingga mengalami henti pernapasan sejenak saat tidur.
Baca juga: Sering Dianggap Berbahaya, Santan Juga Punya Manfaat untuk Kesehatan
Perubahan gaya hidup merupakan cara terbaik untuk mengurangi risiko mendengkur saat tidur.
Berikut perubahan gaya hidup yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dengkuran saat tidur malam:
- Menurunkan berat badan
Orang yang kelebihan berat badan juga bisa mengalami penyempitan saluran pernapasan sehingga rentan mendengkur saat tidur.
- Hindari alkohol
Alkohol dapat menyebabkan otot-otot saluran napas mengendur. Jadi, hindari mengonsumsi alkohol mendekati waktu tidur.
- Mengubah posisi tidur
Tidur telentang dapat menyebabkan jalan napas tertutup. Sebaiknya, kita coba tidur dengan posisi miring untuk melancarkan aliran pernapasan.
- Berhenti merokok
Berhenti merokok bisa mengatasi kondisi hidung tersumbat sehingga mengurangi dengkuran.
Selain melakukan perubahan gaya tidur, risiko mendengkur juga bisa kita atasi dengan pemberian obat seperti berikut:
Jika dengkuran terjadi karena sleep apnea, sebaiknya kita meminta bantuan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.