KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19 berdampak besar pada kehidupan setiap orang.
Banyak orang harus beraktivitas, belajar, dan bekera di rumah untuk menekan penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2.
Bagi orang yang beraktivitas di luar rumah, kehidupan mereka juga berubah dengan protokol jaga jarak dengan sekitar minimal dua meter, dilarang bersentuhan, dan wajib menggunakan masker.
Baca juga: Bagaimana Dampak Stres Pandemi Corona pada Kesehatan Mental dan Fisik?
Seiring perubahan pola aktivitas sehari-hari selama pandemi corona ini, beberapa orang mengalami disorientasi.
Dampak disorientasi ini membuat orang jadi sulit berkonsentrasi dan lebih lambat berpikir.
Selain itu, banyak orang jadi sulit mengingat-ingat hal remeh temeh seperti "ini hari apa".
Para ahli menyebutkan, kondisi ini terkait dampak pandemi pada kesehatan kognitif.
"Pandemi menyebabkan kombinasi antara perubahan lingkungan, hilangnya jangkar sosial, dan stres kognitif yang meningkat," jelas Elissa Epel, profesor psikiatri dari University of California AS, seperti dilansir CNN.
Stres pandemi bisa menyebabkan berbagai dampak termasuk disorientasi hari karena beberapa hal. Berikut penjelasannya.
Baca juga: Stres saat Pandemi Corona Sebabkan Doyan Ngemil, Kok Bisa?
Isyarat tersebut tanpa disadari membentuk rutinitas sehari-hari, seperti makan, tidur, liburan, sampai ibadah mingguan untuk menandai suatu hari.
Bagi orang yang tinggal di rumah selama beberapa bulan atau berubahnya pola kehidupan setelah pandemi, sejumlah rutinitas harian dan mingguan jadi hilang.
Akibatnya, batas untuk menandai suatu hari yang sebelumnya jelas menjadi kabur.
"Banyak rutinitas yang hilang. Misalkan akhir pekan dulu jadi sesuatu yang istimewa, sekarang jadi sama saja," jelas Profesor Epel.
Baca juga: Stres Bisa Sebabkan Demam, Kok Bisa?
Lebih lanjut dia menjelaskan, hari-hari di masa pandemi jamak dilakukan untuk menuntaskan pekerjaan rumah dan pekerjaan kantor.