Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dianggap Berbahaya, Santan Juga Punya Manfaat untuk Kesehatan

Kompas.com - 15/05/2020, 03:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Santan kerap dianggap sebagai penyebab kolesterol tinngi dan peningkatan berat badan.

Faktanya, cairan yang biasa ditambahkan dalam berbagai menu masakan ini memiliki banyak manfaat kesehatan.

Menurut laman medical news, santan juga bisa menjadi alternatif pengganti susu.

Santan mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi sehingga kaya akan kalori. Santan juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.

Baca juga: Kecemasan Bisa Memicu Rasa Gatal Pada Kulit, Kok Bisa?

Berikut kandungan nutrisi yang terdapat dalam satu cangkir santan:

  • kalori: 445
  • air: 164,71 gram
  • protein: 4,57 gram
  • lemak: 48,21 gram
  • karbohidrat: 6,35 gram
  • kalsium: 41 miligram
  • potasium: 497 miligram
  • magnesium: 104 miligram
  • zat besi: 7,46 miligram
  • vitamin C: 2,30 miligram.

Kandungan lemak jenuh yang tinggi membuat santan seringkali diklaim sebagai penyebab peningkatan kadar kolesterol jahat dan penambah berat badan.

Padahal, riset telah membuktikan bahwa santan memiliki manfaat berikut:

1. Menurunkan berat badan

Santan mengandung trigliserida rantai menengah (MCT) yang justru membantu menurunkan berat badan.

MCT mampu merangsang energi melalui proses yang disebut termogenesis atau produksi panas.

Beberapa penelitian menunjukkan MCT berfungsi mengurangi berat badan dan ukuran pinggang.

MCT juga dapat menyeimbangkan mikrobiota usus yang tidak stabil. Kurangnya stabilitas mikrobiota usus dapat memicu obesitas.

Riset 2015 yang meneliti pria obesitas membuktikan, konsumsi MCT saat sarapan memicu berkurangnya asupan makanan di kemudian hari.

Riset 2018 juga menunjukkan MCT meningkatkan sensitivitas insulin yang mendorong penurunan berat badan.

Insulin adalah hormon penting yang memecah glukosa dan mengontrol kadar gula darah.

2. Menjaga kesehatan jantung

Mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau