KOMPAS.com - Konsentrasi pikiran sangat diperlukan dalam mengerjakan tugas sehari-hari.
Saat kita tidak dapat berkonsentrasi, kita juga tidak bisa berpikir jernih sehingga berisiko besar melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan.
Tidak mampu berkonsentrasi memengaruhi orang secara berbeda. Mereka yang sulit berkonsetrasi biasanya mengalami hal berikut:
Baca juga: Penyebab Tidur Mendengkur dan Cara Mengatasinya
Sulit berkonsetrasi dalam waktu tertentu mungkin bukan masalah besar. Namun, hal ini juga bisa terjadi secara persisten sehingga menganggu kualitas hidup seseorang.
Selain itu, sulit konsentrasi bisa dipengaruhi oleh berbagai kondisi medis. Melansir laman healthline, berikut kondisi medis yang bisa membuat seseorang sulit berkonsetrasi:
Being unable to concentrate can be the result of a chronic condition, including:
Gaya hidup tertentu seperti kurang tidur, kondisi lapar, kegelisahan, hingga stres berlebih juga bisa membuat seseorang sulit konsentrasi.
Selain itu, tidak mampu berkonsentrasi juga merupakan efek samping dari beberapa obat.
Menemukan penyebabnya adalah kunci untuk menangani hal ini. Itu sebabnya, kita perlu bantuan dokter.
Dokter biasanya akan memulai diagnosis dengan mengumpulkan riwayat kesehatan serta mendiskusikan gejala.
Selain itu, dokter juga akan memeriksa obat-obatan atau suplemen yang kita konsumsi.
Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, dokter akan membuat diagnosis atau merekomendasikan pengujian lebih lanjut.
Baca juga: Tak Hanya Anak-anak, Orang Dewasa Juga Bisa Alami ADHD
Jika sulit konsentrasi diakibatkan karena kondisi medis tertentu, biasanya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan seperti berikut:
Untuk meningkatkan kemampuan konsnetrasi, kita juga bisa melakukan perubahan gaya hidup seperti:
Misalnya, orang yang didiagnosis ADHD biasanya memerlukan pemberian obat tertentu yang dikombinasikan dengan terapi perilaku.