KOMPAS.com - Usai menjalani satu bulan penuh puasa ramadhan, banyak orang mulai mengalami penurunan berat badan.
Hal tersebut juga terbukti dalam riset yang diterbitkan dalam US National Library of Medicine
National Institutes of Health.
Dalam riset tersebut, peneliti membuktikan bahwa puasa membantu orang untuk menurunkan berat badan dan massa lemak, terutama pada orang yang mengalami obesitas.
Namun, berat badan bisa kembali naik ketika kita menghadapi suasana lebaran yang biasanya dipenuhi dengan berbagai hidangan menggugah selera.
Selain itu, usai ramadhan kita tak lagi diwajibkan untuk menahan haus dan lapar sehingga kita bisa makan apa pun dan kapan pun saat ingin.
Baca juga: Panduan Merayakan Lebaran Sehat di Tengah Pandemi Corona
Riset 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Public Health juga membuktikan mereka yang berpuasa rata-rata berhasil menurunkan berat badan sekitar satu kilogram selama empat minggu.
Hal ini terjadi karena selama ramadhan, mereka yang berpuasa tidak boleh makan dan minum selama matahari terbit hingga terbenam.
Alhasil, puasa menyebabkan pengurangan total asupan energi yang turut mempengaruhi berat badan.
Namun, berat badan yang hilang tersebut bisa kembali melonjak drastis usai rutinitas puasa.
Menurut ahli gizi Sherry Rizk, selama ramadhan metabolisme kita mengalami perubahan untuk menyesuaikan tubuh kita dengan pola makan saat berpuasa.
Untuk menghindari lonjakan berat badan usai ramadhan, kita harus melakukan perubahan perlahan pada pola makan kita.
"Untuk menjaga kesehatan dan berat badan, kita harus melakukan transisi perlahan pada pola makan kita," ucapnya.
Berikut trik menjaga berat badan usai berpuasa:
Hal terpenting dalam menjaga berat badan usai berpuasa adalah memastikan metabolisme kita berjalan normal dengan makan teratur dan porsi yang tepat.
Oleh karena itu, kita tidak boleh melewatkan sarapan dan membatasi porsi makan di malam hari.