Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2020, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Usai menjalani satu bulan penuh puasa ramadhan, banyak orang mulai mengalami penurunan berat badan.

Hal tersebut juga terbukti dalam riset yang diterbitkan dalam US National Library of Medicine
National Institutes of Health.

Dalam riset tersebut, peneliti membuktikan bahwa puasa membantu orang untuk menurunkan berat badan dan massa lemak, terutama pada orang yang mengalami obesitas.

Namun, berat badan bisa kembali naik ketika kita menghadapi suasana lebaran yang biasanya dipenuhi dengan berbagai hidangan menggugah selera.

Selain itu, usai ramadhan kita tak lagi diwajibkan untuk menahan haus dan lapar sehingga kita bisa makan apa pun dan kapan pun saat ingin.

Baca juga: Panduan Merayakan Lebaran Sehat di Tengah Pandemi Corona

Riset 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Public Health juga membuktikan mereka yang berpuasa rata-rata berhasil menurunkan berat badan sekitar satu kilogram selama empat minggu.

Hal ini terjadi karena selama ramadhan, mereka yang berpuasa tidak boleh makan dan minum selama matahari terbit hingga terbenam.

Alhasil, puasa menyebabkan pengurangan total asupan energi yang turut mempengaruhi berat badan.

Namun, berat badan yang hilang tersebut bisa kembali melonjak drastis usai rutinitas puasa.

Lalu, bagaimana cara mencegah lonjakan berat badan usai berpuasa?

Menurut ahli gizi Sherry Rizk, selama ramadhan metabolisme kita mengalami perubahan untuk menyesuaikan tubuh kita dengan pola makan saat berpuasa.

Untuk menghindari lonjakan berat badan usai ramadhan, kita harus melakukan perubahan perlahan pada pola makan kita.

"Untuk menjaga kesehatan dan berat badan, kita harus melakukan transisi perlahan pada pola makan kita," ucapnya.

Berikut trik menjaga berat badan usai berpuasa:

1. Jangan lewatkan sarapan

Hal terpenting dalam menjaga berat badan usai berpuasa adalah memastikan metabolisme kita berjalan normal dengan makan teratur dan porsi yang tepat.

Oleh karena itu, kita tidak boleh melewatkan sarapan dan membatasi porsi makan di malam hari.

Sarapan sangat penting untuk mengisi energi dan membuat kita merasa kenyang lebih lama sehingga terhindar dari nafsu makan berlebihan.

Itu sebabnya, kita harus mengonsumsi makanan berserat dan mengandung protein sebagai menu sarapan.

Baca juga: Cara Memperbaiki Pola Tidur setelah Puasa Ramadhan

2. Rutin olahraga

Menurut Rizk, olahraga juga menjadi bagian penting untuk menjaga tubuh ideal.

Oleh karena itu, ia merekomendasikan kita untuk berolahraga selama 30 hingga 45 menit setiap hari.

Olahraga tidak hanya membantu tubuh membakar kalori tetapi juga membantu menghilangkan racun dari tubuh.

Selain itu, olahraga juga membuat jantung dan paru-paru bekerja dengan baik serta membangun otot tubuh.

3. Tidur yang cukup

Kurang tidur bisa meningkatkan rasa lapar dan cemas. Selain itu, kurang tidur juga bepengaruh pada metabolisme yang berpotensi meningkatkan berat badan.

Itu sebabnya, kita harus menjaga pola tidur sebaik mungkin. Menurut dr Meir Kryger, pakar tidur dari Yale Medicine, kurang tidur dapat menyebabkan peradangan, stres, perubahan fungsi kekebalan tubuh, dan fungsi abnormal pada lapisan pembuluh darah.

Melansir laman Pengendalian dan Pencegahan penyakit AS (CDC), durasi tidur malam yang ideal untuk orang dewasa adalah tujuh jam setiap malamnya.

Mengingat pentingnya tidur malam yang cukup, berikut trik untuk mendapatkan tidur yang berkualitas demi kesehatan kita:

  • Tetapkan jadwal tidur yang teratur. Tidurlah pada waktu yang sama setiap malam dan bangunlah pada waktu yang sama setiap pagi, termasuk pada akhir pekan.
  • Biarkan tubuh tubuh terpapar cahaya matahari yang cukup, terutama di awal hari. Lakukan aktivitas fisik yang cukup di siang hari.
  • Cobalah untuk tidak berolahraga dalam beberapa jam sebelum tidur. Hindari cahaya buatan, terutama beberapa jam sebelum tidur.
  • Gunakan filter cahaya biru di komputer atau smartphone Anda.
  • Jangan makan atau minum menjelang waktu tidur, terutama alkohol dan makanan tinggi lemak atau gula.
  • Jaga kamar tidur tetap dingin, gelap, dan tenang.
  • Berkonsultasi dengtan dokter untuk mengantisipasi adanya masalah medis yang mengganggu kualitas tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau