KOMPAS.com - Herd Immunity digadang-gadang dapat membantu atasi pandemi Covid-19. Tujuan herd immunity memang untuk mencegah manusia mengalami atau menyebarkan penyakit menular.
Herd immunity atau kekebalan kelompok sebenarnya bisa terjadi ketika sebagian besar masyarakat kebal terhadap penyakit sehingga penyebaran penyakit tersebut bisa dihentikan.
Menurut data Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology (APIC), Herd immunity bisa dicapai melalui dua cara yakni, vaksinasi dan imunitas alami.
Berikut penjelasannya dirangkum dari laman healthline dan APIC:
Untuk mengatasi beberapa penyakit, herd immunity bisa dicapai ketika 40 persen populasi di suatu daerah kebal terhadap penyakit.
Namun dalam sebagian besar kasus, herd immunity bisa dicapai jika 80 hingga 95 persen populasi kebal terhadap penyakit untuk menghentikan penyebaranya.
Baca juga: Kisah Cholis Kembali Berburu Pekerjaan di Usia 48
Seseorang bisa menjadi kebal terhadap suatu penyakit berkat pemberian vaksin.
Misalnya, 19 dari setiap 20 orang harus mendapatkan vaksinasi campak untuk mencapai herd immunity demi menghentikan penyebaran campak.
Artinya, jika ada seseorang dalam suatu daerah terkena campak, maka semua orang yang tinggal satu daerah dengan orang sudah mengalami pembentukan antibodi karena vaksin yang didapatkannya.
Baca juga: Soal Isi Dokumen Rusia, Connie Sebut Ada Penyusup-Pengkhianat di PDIP
Dengan cara ini, campak tidak akan menyebar lebih lanjut ke daerah tersebut sehinga tidak berkembang menjadi wabah atau pandemi.
Sebaliknya, jika orang-orang yang tinggal di daerah tersebut banyak yang belum mendapatkan vaksin, maka herd immunity sulit dicapai.
Natural immunity atau kekebalan alami terjadi ketika kita menjadi kebal terhadap penyakit tertentu setelah tertular.
Baca juga: Kopassus Bakal Tindak Aksi Premanisme, Termasuk yang Mengatasnamakan Ormas
Hal ini memicu sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi terhadap kuman yang menyebabkan infeksi di dalam diri kita.
Pasalnya, antibodi seperti pengawal khusus yang hanya mengenali kuman tertentu.
Jika kita kembali terinfeksi, antibodi yang menangani kuman sebelumnya bisa menyerang penyebab infeksi tersebut sebelum menyebar dan membuat kita jatuh sakit.
Baca juga: Cueki Wamenaker Saat Sidak Penahanan Ijazah, Pihak Sanel Travel: Harusnya Ada Surat Tugas