KOMPAS.com - Tidur di lantai menjadi kebiasaan banyak orang ketika cuaca terasa panas.
Sensasi dingin dari lantai memang bisa memberi rasa lega yang membuat tidur lebih nyenyak.
Tapi, tahukah Anda kebiasaan ini bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan?
Baca juga: 5 Cara Memilih Makanan untuk Kesehatan Jantung
Melansir Healthline, berikut efek negatif tidur di lantai bagi kesehatan:
Riset yang diterbitkan dalam The Lancet telah membuktikan hal ini.
Dalam penelitian yang diikuti 313 orang dewasa itu, periset menemukan bahwa permukaan keras pada lantai bisa meningkatkan rasa nyeri di punggung.
Baca juga: Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…
Belum diketahui dengan pasti mengapa tidur di permukaan yang keras bisa meningkatkan sakit punggung.
Itu sebabnya, hasil penelitian ini memerlukan analisis lebih lanjut.
Lantai biasanya mengandung debu dan kotoran yang lebih banyak dari pada permukaan lain di sekitar rumah.
Baca juga: Bukan Iseng atau Bercanda, Tanda Tangan Emoji Senyum Kapolda Babel Ternyata Asli
Selain itu, permukaan lantai juga bisa menjadi tempat menumpuknya alergen seperti debu dan tungau.
Jika Anda alergi dengan zat-zat tersebut, tidur di lantai bisa memicu bersin, pilek, gatal-gatal, batuk dan susah bernapas.
Permukaan laintai biasanya lebih dingin daripada bagian lain di ruangan.
Baca juga: Penjualan Minuman Keras Jadi Alasan Warga Tolak Pembukaan Bar di Hotel Kartika One
Meski terasa nyaman, tidur di lantai bisa mengurangi panas di tubuh. Hal ini bisa membuat kita berisiko lebih besar mengalami meriang.
Sebenarnya, tak masalah jika kita sesekali tidur di lantai untuk meningkatkan kualitas tidur saat cuaca sedang panas.
Namun, jika dilakukan terus-menerus, hal ini bisa berdampak negatif bagi kesehaan kita.