Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Urine Berbusa dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 08/06/2020, 12:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Bagaimana penyebab kencing berbusa didiagnosis?

Dokter kemungkinan akan mengambil sampel air kencing Anda untuk menguji kadar protein dalam urine.

Satu tes urine diambil selama 24 jam untuk membandingkan kadar albumin dengan kadar kreatinin. Ini disebut rasio albumin ke kreatinin urine (UACR).

Tes tersebut berguna untuk menunjukkan seberapa baik ginjal Anda menyaring darah.

Jika UACR Anda lebih tinggi dari 30 miligram per gram (mg/g), Anda mungkin menderita penyakit ginjal.

Dokter biasanya juga akan melakukan tes lain untuk memeriksa seberapa baik ginjal Anda bekerja.

Semenara, jika ejakulasi retrograde diduga sebagai penyebab kencing berbusa, dokter akan memeriksa sperma dalam urine.

Baca juga: Benarkah Urine Penderita Diabetes Terasa Manis?

Bagaimana cara mengatasi kencing berbusa?

Perawatan untuk kencing berbusa tergantung pada penyebabnya. Jika kencing Anda terkonsentrasi, minum lebih banyak air dan cairan lain akan meredakan dehidrasi dan menghentikan busa.

Sementara, ketika kencing berbusa disebabkan oleh kerusakan ginjal, Anda membutuhkan pengobatan untuk penyakit yang mendasarinya tersebut.

Seringkali diabetes dan tekanan darah tinggi menyebabkan penyakit ginjal. Anda dapat memperlambat perkembangan kerusakan ginjal dengan mengatasi diabetes dan hipertensi lebih dulu.

Dokter Anda akan merekomendasikan agar Anda makan makanan yang seimbang dan banyak berolahraga untuk membantu mengobati diabetes.

Anda juga harus sering menguji gula darah untuk memastikan kadar gula darah berada dalam kisaran yang sehat.

Anda mungkin juga dianjurkan untuk minum obat yang dapat menurunkan kadar gula darah.

Untuk tekanan darah tinggi, Anda juga harus menjaga pola makan yang baik. 

Baca juga: 11 Warna Urine Ini Ungkap Kondisi Kesehatan Anda

Membatasi garam dan protein dalam diet Anda dapat menurunkan tekanan darah dan mencegah ginjal bekerja terlalu keras.

Dokter juga bisa meresepkan penghambat saluran kalsium, diuretik, atau obat lain yang menurunkan tekanan darah.

Angiotensin-converting enzyme inhibitor dan angiotensin receptor blocker adalah dua obat yang diyakini bisa menurunkan tekanan darah dan melindungi ginjal dari kerusakan tambahan.

Sementara itu, ketika kencing berbusa ternyata disebabkan oleh ejakulasi mundur, dokter bisa saja memberikan resep obat yang cocok.

Ejakulasi retrograde perlu mendapatan perawatan jika seorang pria memang ingin menjadi ayah atau orgasme kering terasa mengganggu.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Gatal pada Penis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com