KOMPAS.com - Selain kacamata, memakai lensa kontak menjadi alternatif bagi penderita rabun jauh atau dekat agar bisa melihat dengan baik.
Sebenarnya, cara ini bisa mengancam kesehatan mata. Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), memakai lensa kontak bisa meningkatkan gangguan mata serius seperti infeksi dan ulkus kornea.
Bahkan, memakai lensa kontak juga bisa mengakibatkan kebutaan. Untuk menghindari risiko tersebut, ahli mata dari Cleveland Clinic, Jeffrey Goshe menyarankan agar pemakai lensa kontak melakukan perawatan khusus.
Baca juga: Benarkah Mendengkur Bisa Jadi Gejala Penyakit Jantung?
Demi keamanan, Goshe juga menyarankan agar pemakai lensa kontak melakukan hal berikut:
Saat merasa lelah, banyak orang lupa melepas lensa kontak dan tidur dalam kondisi masih memakainya.
Padahal, hal ini bisa mengurangi aliran oksigen ke mata dan meningkatkan risiko infeksi.
"Meski lensa kontak tersebut diklaim aman oleh produsen, hal itu tetap meningkatkan risiko infeksi," ucapnya.
Menurut Goshe, ada beberapa jenis lensa kontak yang diklaim bisa dipakai dalam waktu lama, termasuk saat tidur.
Namun, ia menyarankan kita untuk melepass kensa kontak setiap kali akan tidur.
Lensa kontak yang terlalu longgar atau kencang bisa mengakibatkan gangguan mata.
Oleh karena itu, pilih ukuran lensa yang cocok. Banyak orang tidak menyadari lensa kontak yang biasa mereka pakai dapat berubah bentuk seiring waktu.
"Sebaiknya, lakukan pemeriksaan tahunan untuk menentukan ukuran lensa yang sesuai," saran Goshe.
Berganti-ganti dokter mata akan menyulitkan kita untuk menentukan kondisi mata kita dari waktu ke waktu.
Jika ada gangguan penglihatan, Goshe menyarankan agar kita berkonsultasi ke dokter mata yang sama agar riwayat kesehatan mata kita terjaga.
Lensa kontak memiliki masa kedaluwarsa atau masa pakai. Jika sudah melewati masa pakai, sebaiknya kita harus menggantinya.