KOMPAS.com - Lemak selalu diklaim sebagai penyebab obesitas dan berbagai penyakit kronis.
Itu sebabnya, banyak pola diet yang mewajibkan kita agar menjauhi lemak, khususnya lemak jenuh, sebagai asupan harian.
Lantas, apakah kita harus menghindari asupan lemak?
Menurut ahli diet cari Cleveland Clinic, Katherine Patton, lemak jenuh memang bisa memicu penyumbatan arteri dan penyakit jantung.
Banyak riset menunjukan konsumsi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yang memicu penyakit jantung koroner.
Oleh karena itu, para ahli kesehatan merekomendasikan kita untuk lebih banyak mengonsumsi protein nabati, buah dan sayur.
Baca juga: 9 Cara Menurunkan Kolesterol dengan Cepat
Selain itu, banyak makanan kemasan yang diproduksi dengan rendah lemak. Namun, makanan tersebut umumnya masih mengandung banyak gula dan karbohidrat olahan untuk meningkatkan cita rasa.
Padahal, konsumsi gula dan karbohidrat olahan yang tinggi juga bisa menyebabkan obesitas, diabetes, resistensi insulin dan penyakit jantung.
Tubuh menyimpan gula sebagai lemak yang mempersulit metabolisme tubuh. Hal ini bisa memicu risiko obesitas dan berbagai penyakit kronis.
"Gula dan karbohidrat olahan justru banyak membuat orang mengalami obesitas, terutama di usia kanak-kanak," ucap Patton.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.