Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2020, 10:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Tingginya kadar kolesterol di dalam tubuh dapat menjadi faktor utama penyebab penyakit jantung.

Maka dari itu, mengontrol kadar kolesterol dan faktor risiko lainnya adalah cara efektif untuk mengurangi potensi terkena penyakit jantung.

Pada umumnya, kolesterol berada dalam zat makanan yang dikonsumsi dan akan meningkat kadarnya dalam darah tergantung seberapa banyak makanan yang dimakan.

Baca juga: Cara Membuat Santan Kedelai untuk Menurunkan Kolesterol

Sejauh pemasukan kolesterol ke dalam tubuh masih seimbang atau sesuai dengan kebutuhan, maka tubuh akan tetap sehat dan tidak akan terganggu mekanisme kerjanya.

Sementara, apabila kolesterol yang dimasukkan ke dalam tubuh lebih dari yang diperlukan, maka kadar kolesterol di dalam darah akan meningkat melebihi angka normal.

Misalnya saja, seseorang banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi.

Patut menjadi perhatian, kelebihan kadar kolesterol akan bereaksi dengan zat-zat lain dan dapat mengendap dalam pembuluh darah arteri.

Kondisi yang bisa disebut dengan atherosclerosis ini pada akirnya akan menyebabkan terjadinya pemblokiran aliran darah akibat pembekuan lemak yang mengandap dalam pembuluh darah, sehingga mengganggu proses sirkulasi darah ke jantung.

Pada akhirnya, jika kondisi ini terus berlanjut, maka akan timbul terjadinya serangan jantung.

Di sinilah, kolesterol menjadi musuh bagi manusia karena dapat memiliki peran negatif terhadap kesehatan.

Melansir Buku Gaya Hidup & Penyakit Modern (2008) dr. J.B. Suharjo B. Cahyono Sp.PD, penumpukan kolesterol lama kelamaan akan menyumbat pembuluh darah.

Baca juga: Ragam Makanan Kaya Fitosterol untuk Menurunkan Kolesterol

Apabila kondisi ini disertai dengan darah tinggi dan terjadi pada pembuluh darah jantung, maka bisa menyebabkan Angina Pectoris, yakni nyeri luar biasa pada dada kiri akibat sumbatan pembuluh darah di jantung.

Penyumbatan itu dapat menyebabkan mydordia infarct, yakni terjadinya kematian sebagian otot jantung, yang banyak dikenal sebagai penyakit jantung koroner (PJK).

Sementara apabila penyumbatan terjadi di pembuluh darah otak dan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah otak, maka akan mengakibatkan terjadinya stroke.

Berikut ini beragam cara untuk menurunkan kolesterol dengan cepat yang ditawarkan dr. J.B. Suharjo B. Cahyono Sp.PD:

1. Batasi konsumsi lemak

Lemak yang dimakan hanya berkisar 12-14 gram per hari.

Baca juga: Bagaimana Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Kanker dan Penyakit Jantung?

2. Menjadi vegetaris

Tidak mengonsumsi daging, ikan, dan telur bisa menjadi cara juga untuk menurunkan kolesterol dengan cepat.

Sebaliknya, makanlah banyak sayuran (3-4 penukar), buah-buahan (3-6 penukar), dan produk kedele (tahu, tempe, susu kedelai) setiap kali makan.

 3. Tidak menambah minyak

Anda disarankan untuk tidak menambah minyak dan margarin, terutama butter di dalam makanan.

4. Hindari makanan yang digoreng

Makan makanan yang tidak digoreng dan ditumis, tetapi banyak makan makanan yang direbus dan dikukus.

5. Hindari makanan tinggi lemak

Jangan makan makanan yang tinggi lemaknya, terutama lemak jenuh, seperti jeroan, udang, cumi, telur.

Makan telur cukup tiga butir seminggu.

Baca juga: 5 Bahaya Makan Jeroan bagi Kesehatan

6. Konsumsi makanan sumber serat

Banyak makan sayuran dan buah-buahan yang kaya akan serat dapat membantu Anda menurunkan kadar kolesterol di dalam darah.

Serat makanan terutama pectin terbukti efektif bisa menurunkan kadar kolesterol darah.

7. Konsumsi biji-bijian

Makan banyak biji-bijian dan serelia, di mana oat bran dapat menurunkan kolesterol darah.

8. Konsumsi bawang putih setiap hari

Mengonsumsi bawang putih segar dapat menurunkan kadar kolesterol tetai bukan bubuk bawang putih.

Dianjurkan bagi Anda untuk mengonsumsi bawang putih tersebut sebanyak 50-100 gram sehari.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai

9. Olahraga teratur dan capai berat badan ideal

Melansir Buku Care Your Self: Kolesterol (2008) oleh dr. Sri Nilawati, SpKO, dkk., melakukan olahraga dan latihan jasmani secara teratur dengan kualias dan kuantitas yang terkontrol termasuk gaya hidup yang bermanfat untuk menurunkan kadar kolesterol.

Olahraga pasalnya bisa membakar lemak penyebab kolesterol.

Selain itu, penting juga bagi siapa saja menjaga berat badan tetap stabil atau menghindari obesitas serta stres untuk mengatasi kolesterol tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau